Hari Batik Nasional

Kain Termahal di Dunia, Salah Satunya Batik Indonesia

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 02 Oktober 2019
Kain Termahal di Dunia, Salah Satunya Batik Indonesia
Mengenal kualitas kain mahal, salah satunya kain batik Indonesia (Foto Pexels/madison inouye)

SETIAP negara hadir dengan ragam kebudayaannya yang memiliki perbedaan meskipun hadir dalam benda yang sama, seperti kain. Biasanya dijadikan cinderamata untuk sanak saudara dan kerabat. Meskipun harganya cukup mahal, namun kualitasnya tak mengecewakan. Benang sutra menjadi bahan dasarnya. Bahkan ada yang berasal dari tanaman langka. Proses pembuatan yang cukup lama serta rumit, banyak wisatawan yang ingin memilikinya. Karena, hasil kain akan berbeda-beda setiap motifnya.

Dilansir dari beberapa sumber, terdapat beberapa kain di dunia dengan harga yang fantastis. Mencapai puluhan juta rupiah. Salah satu kain tersebut berasal dari Indonesia, yaitu Kain Batik. Berikut ini penjelasannya.

Baca Juga:

Perbedaan Kain Batik dengan Kain Bermotif Batik


Kain linen

kain
Kualitas kain linen yang ramah lingkungan dan memiliki daya tahan pakai lama memengaruhi harga jual (Foto Pixabay/spectagal)


Dihasilkan dari tanaman linen, bahan kain ini memiliki kelembutan dua kali lipat daripada katun. Tanaman ini unggul dalam kualitas daya tahan pakai dan kelembutannya. Melalui proses scutching, jerami dan kayu pecah dari serat rami dipisahkan. Selanjutnya dilakukan proses hackling, memisahkan serat pendek dan panjang hingga mencapai peretasan untuk ditenun jadi linen. Ketersediaan kain linen tak sebanyak dan semudah serat kapas.

Butuh waktu lama dan melelahkan untuk memproduksi kain linen. Mulai dari penanaman, panen hingga proses produksi. Kain linen juga mampu menyegarkan suhu tubuh saat musim panas. Rongga pada serat linen jadi sirkulasi udara. Kain linen juga populer sebagai bahan pakaian ramah lingkungan. Laman amaliahomecollection menuliskan, bahan dasar kain linen mudah tumbuh di tanah kualitas rendah dan sedikit memerlukan air. Hal inilah yang membuat kain linen dijual dengan harga mahal.


Kain batik tiga negeri

kain
Batik Tiga Negeri dijual seharga Rp100 juta per meter (Foto batik tiga negeri)


Diproduksi oleh Ny. Tjoa Giok Tjiam, batik tiga negeri sudah ada sejak seratus tahun lalu. Terinspirasi dari cerita Sam Kok dalam artian tiga negara legendaris asal Tiongkok. Perpaduan motif kain Lasem, Pekalongan dan Surakarta jadi ciri khas kain batik tiga negeri. Mencampurkan budaya Cina, Jawa dan Belanda pada motif bunga mawar, tulip, peoni, hong, kupu-kupu, daun dan isen lainnya. Pada abad ke-20, batik tiga negeri terkenal sebagai kain premium yang memiliki nilai jual mahal. Mencengangkannya, hargal jual kain ini lebih dari Rp100 juta per meter.

Kain batik ini dibanderol dengan harga mahal karena menerapkan teknik tulis di kedua sisi dan celup. Motifnya dibuat dengan cara teknik colet, pemberian warna menggunakan alat tradisional yang terbuat dari rotan untuk menggaris batasan.

Wol vikuna

kain
Dihasilkan dari serat bulu vikuna, wol ini dibandrol hingga ratusan juta (Foto Pexels/Anastasia Zhenina)


Bertekstur sangat lembut, wol vikuna memiliki harga jual yang relatif mahal. Terbuat dari serat bulu vikuna. Hewan langka di sekitar Gunung Alpen, pegunungan tertinggi di Andes yang semakin langka. Kelembutan wol vikuna mampu menjaga kehangatan suhu tubuh. Salah satu produsen kaus kaki yang terbuat dari wol vikuna seharga Rp14,2 juta, mantel olahraga senilai Rp298 juta dan harga jas mulai dari Rp568 juta.

Mahalnya harga wol vikuna setara dengan proses produksi dan kualitasnya. Butuh waktu hingga bertahun-tahun untuk menumbuhkan kembali bulu vikuna. Alasan lainnya, vikuna tergolong hewan liar yang berbeda dengan ilama dan alpaka. Terlebih populasi vikuna sempat menurun hingga enam ribu ekor.

Sejak 1960an, pesohor ternama seperti Nat King Cole, Greta Garbo dan Marlene Dietrich memburu vicuna. Hewan vicuna resmi dinyatakan terancam punah pada 1974. (Dys)


Baca Juga:

Tenun Sasak, Lembaran Indah Karya Perempuan Lombok

#Hari Batik Nasional
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan