Kain Tenun Goyor Ciri Khas Suku Tengger Kain tenun goyor telah dipakai sejak lama oleh warga Suku Tengger di daerah dataran tinggi di Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur. (wikipedia)

RAGAM kain wastra lahir dari beraneka ragamnya suku-suku di Indonesia. Salah satunya Suku Tengger yang memiliki ciri khas menggunakan Kain Tenun Goyor.

Suku Tengger atau juga dikenal dengan wong Tengger atau wong Brama merupakan etnis suku yang mendiami sekitar daerah dataran tinggi di Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur. Keberadaan mereka memiliki keterkaitan erat dengan kisah legenda asal mula Gunung Tengger oleh leluhurnya, yakni Rara Anteng dan Jaka Seger ribuan tahun lalu.

Baca Juga:

Revitalisasi Songket Canduang Bangkitkan Budaya Minang

kain
Suku Tengger memiliki beberapa tujuan dari penggunaan kain tenun goyor yakni, Gendong, Sembong dan Kaweng. (wisatalumanjang)

Kain Tenun Goyor yang selalu mereka pakai termasuk dalam produk kerajinan tradisional Indonesia yang bahannya tidak kaku dan terkesan jatuh. Seiring berkembangnya zaman, kain tenun goyor diproduksi dalam bentuk Sarung Goyor.

Hampir semua masyarakatnya, baik tua dan muda, laki-laki dan perempuan, memakai Sarung Goyor ini. Motifnya pun sangat beragam dan cara menggunakannya pun berbeda-beda.

Motif khas

Kain tenun goyor memiliki corak yang bermacam-macam. Motif yang ditampilkan sebagian besar menampilkan karakter asli Indonesia. Tidak hanya terpaku pada motif-motif klasik, namun kain tenun goyor pun mengikuti perkembangan dan semakin bervariasi. Dari motif yang sulit hingga yang termudah.

Beberapa motif pada kain tenun goyor sering menggunakan bentuk- bentuk geometris, seperti segitiga, belah ketupat, bujur sangkar dan bahkan lingkaran. Selain itu, terdapat pula motif realis seperti bunga, daun dan lainnya.

Baca Juga:

Hadirkan Vila di Atas Laut, Pulau Leebong Kian Mirip Maladewa

kain
Penggunaan kaweng juga memiliki arti disetiap simpulnya. (wisatalumanjang)

Proses pembuatan

Sebagian besar kain tenun goyor dibuat dari benang poliester dan dirajut dengan benang rayon dari tumbuhan eukaliptus. Proses pembuatan kain tenun goyor hingga saat ini masih dipertahankan dengan proses manual.

Hal itu membuat harga kain tenun goyor lebih mahal dibandingkan kain sarung lainnya. Di pasaran, harga per potong kain tenun goyor bisa mencapai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu.

Dalam pengerjaan kain tenun goyor, teknik yang diterapkan masih sangat tradisional memakai alat tenun bukan mesin. Alat ini digerakkan oleh manusia. Si pembuat dapat melakukannya sambil duduk atau berdiri. Dengan menggunakan alat tenun bukan mesin, membuat kualitas tenun khas suku Tengger di Indonesia ini tetap terjaga.

Makna dari pemakaian kain

Melansir laman wisatalumanjang, Romo Bambang Dukun Adat Ranupani menyampaikan bahwa kain tenun goyor merupakan salah satu ciri khas masyarakat Suku Tengger dan terdapat makna khusus dalam pemakaiannya. Suku Tengger memiliki beberapa tujuan dari penggunaan kain tenun goyor yakni, Gendong, Sembong dan Kaweng.

Gendong diartikan bahwa kain tenun goyor digunakan untuk menggendong anak atau membawa suatu barang. Sembong memiliki arti digunakan untuk mengikat perut. Sedangkan Kaweng memiliki arti untuk menghangatkan tubuh.

Penggunaan kaweng juga memiliki arti disetiap simpulnya. Simpul di sebelah kanan menandakan bahwa wanita tersebut belum memiliki pasangan. Simpul di sebelah kiri menandakan bahwa wanita tersebut sudah menikah namun berpisah. Simpul di belakang menandakan wanita tersebut sedang hamil. Dan terakhir simpul di depan yang menandakan wanita tersebut sudah menikah.

Meskipun zaman telah berubah, budaya memakai kain tenun goyor tetap terus dilestarikan sebagai warisan budaya leluhur yang berharga. Mari kita jaga dan lestarikan bersama. (dgs)

Baca Juga:

Destinasi Wisata Indonesia yang Diakui UNESCO, Wajib Kamu Kunjungi

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Daerah Tujuan Wisata di Lampung Barat yang Wajib Dikunjungi
Travel
Daerah Tujuan Wisata di Lampung Barat yang Wajib Dikunjungi

Kabupaten Lampung Barat merupakan daerah tujuan pariwisata yang potensial.

Pedas, Manis, dan Asam Bandeng Kropok Khas Semarang 
Kuliner
Pedas, Manis, dan Asam Bandeng Kropok Khas Semarang 

Cukup untuk membuat kamu tak henti menyuap.

Usaha Republik Semasa Revolusi Mempersiapkan Kontingen Olimpiade XIV London 1948
Indonesiaku
Usaha Republik Semasa Revolusi Mempersiapkan Kontingen Olimpiade XIV London 1948

Pengiriman para atlet pada Olimpiade tersebut bukan semata urusan olahraga.

Rekomendasi Gunung untuk Rayakan Agustusan
Travel
Rekomendasi Gunung untuk Rayakan Agustusan

Tidak semua gunung berstatus aman dan sudah dibuka untuk pendakian.

Ritual Tiwah, Prosesi Pemakaman pada Suku Dayak Ngaju
Tradisi
Ritual Tiwah, Prosesi Pemakaman pada Suku Dayak Ngaju

ada kehidupan setelah melewati kematian.

Kriot Kringe Tenun Ikat Flores yang Lestari
Tradisi
Kriot Kringe Tenun Ikat Flores yang Lestari

Kain tenun membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses produksinya.

Tempat Minum Miras Zaman Ali Sadikin
Tradisi
Tempat Minum Miras Zaman Ali Sadikin

Tempat hiburan malam untuk minum minuman keras kerap menuai pro-kontra sejak lama

Danau Toba Ganti Status jadi Venue Ajang Kejuaraan Dunia F1 Powerboat
Fun
Destinasi Hit di 2022
Travel
Destinasi Hit di 2022

Tampilan baru membuat banyak orang penasaran dan tertarik untuk mengunjungi.