Juru Bicara Pemerintah: Satu-satunya Jalan Hadapi Virus Corona Yakni Ubah Cara Hidup

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 14 Mei 2020
 Juru Bicara Pemerintah: Satu-satunya Jalan Hadapi Virus Corona Yakni Ubah Cara Hidup
Jubir Pemerintah untuk penanganan covid-19, Achamd Yurianto (Foto: antaranews)

MerahPutih.Com - Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto memastikan saat ini belum ada vaksin atau pun obat untuk virus corona.

Yurianto melanjutkan, masyarakat saat ini harus dapat beradaptasi dengan kondisi normal yang baru, yakni menjalani gaya hidup baru dalam situasi pandemi virus corona Covid-19.

Baca Juga:

Hasil Uji 123.572 Orang, Kasus Positif COVID-19 Hari Ini Bertambah 689

"Karena pandemi ini bukan hanya masalah negara, tapi dunia, kalau kita tidak adaptasi dengan cara hidup baru, kita tidak akan bertahan hadapi Covid," tegas Yurianto kepada wartawan di BNPB, Jakarta Timur, Rabu (13/5).

Yurianto menjelaskan, gaya hidup baru yang dimaksud adalah dengan mendisiplinkan protokol kesehatan, seperti rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, mengenakan masker, menjaga jarak aman, dan menghindari kerumunan.

Jubir pemerintah Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto (Foto: antaranews

"Mengendalikan penyakit ini kita harus ubah cara hidup. Ini yang kita maksud dengan gaya hidup baru, normal yang baru," terang dia.

Ia mengingatkan, bahwa faktor utama penularan Corona di masyarakat adalah orang tanpa gejala atau OTG.

"Karena kita semua menyadari bahwa faktor pembawa penyakit (corona) yang menjadi faktor penular itu adalah manusia, itu adalah orang di dalam tubuhnya terdapat virus sementara orang itu tidak memiliki gejala yang signifikan atau pun bahkan sama sekali tak bergejala," kata Yulianto.

Menurut dia jika orang ini memiliki mobilitas yang tinggi. Dan sering bertemu seseorang.

"Dan memiliki peluang untuk bertemu, kontak erat dengan siapa pun sesuai dengan aktivitasnya," kata Yurianto.

Yurianto mengatakan, pihaknya menekankan untuk mengajak semua pihak melakukan pembatasan sosial. Pasalnya kita tidak tahu siapa yang membawa virus corona ini, terlebih lagi pada mereka yang OTG.

"Maka di dalam komitmen bersama yang dilakukan adalah mari masing-masing melindungi dirinya untuk kemungkinan tertular," ucap dia.

Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan masker setiap berada di luar rumah, kemudian juga rajin mencuci tangan.

"Karena kita tidak tahu apakah kita sudah menyentuh benda atau sesuatu yang sudah tercemar oleh orang lain," kata Yurianto.

Kemudian, lanjutnya membatasi untuk keluar rumah dan membatasi untuk berkerumun.

"Ini menjadi penting bagi kita semua untuk melindungi diri kita masing-masing," ucapnya.

Baca Juga:

Langgar Protokol Kesehatan, Pemkot Solo Tutup Sementara Pasar Klitikan

Data Rabu (13/5) menyatakan pasien sembuh COVID-19 sebanyak 224 orang. Secara total, pasien sembuh COVID-19 di Indonesia tercatat sebanyak 3.287.

"Kasus sembuh meningkat 224 orang, sehingga totalnya menjadi 3.287 orang," ujar Yurianto.

Melihat sebarannya, penambahan pasien sembuh COVID-19 hari ini terdapat di 17 provinsi. DKI Jakarta menjadi provinsi terbanyak ditemukan penambahan pasien sembuh dengan 102 orang.(Knu)

Baca Juga:

Corona Masih Mengancam, Pemerintah Gamang Relaksasi Tempat Ibadah

#COVID-19 #Virus Corona #Kementerian Kesehatan #Achmad Yurianto
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan