SUDAH berhari-hari Yuji sang penulis novel tidak tidur. Bukan karena insomnia, bukan pula karena fokus mencari ide untuk bukunya. Ia tak bisa tidur sebab ketika terlelap, sebuah monster yang tinggal dalam tubuhnya akan keluar dan mengambil alih tubuhnya. Bahkan di suatu malam, kekasihnya yaitu Mari turut masuk ke dalam sana.
Kisah horor yang diakhiri dengan plot twist tersebut memiliki judul The Sandman’s Lair. Ini merupakan salah satu kisah hits dari episode di serial Junji Ito Maniac: Japanese Tales of the Macabre. Serial orisinal Netflix ini merupakan karya dari penulis Junji Ito.
Meski kisah The Sandman’s Lair merupakan salah satu cerita yang populer di kalangan penggemar, nyatanya Junji Ito kurang menyukai karyanya yang satu itu. Mengacu dari laman Screenrant, mangaka asal Jepang ini menyebut kisah The Sandman’s Lair adalah salah satu ceritanya yang memalukan.
Baca juga:
Ushi no Toki Mairi, Santet a la Jepang yang Muncul di Anime Populer
Hal ini disampaikan Ito dalam wawancara terbarunya bersama kanal YouTube resmi Netflix Anime, Minggu (12/3). Ia menyebut bahwa cerita The Sandman’s Lair adalah salah satu cerita yang ia tulis di awal masa-masa karirnya. Judul asli dari kisah ini adalah Den of the Sleep Demon.
Dongeng horor ini berkisah tentang seorang seniman dan penulis yang tiap malam dihantui mimpi buruk. Hal ini berkaitan dengan sosok misterius bernama Sandman. Ia akhirnya meminta sang kekasih untuk datang dan mengawasinya di malam hari supaya monster tak mengawasinya. Namun akhirnya sang kekasih justru mendapati bahwa monster ini mendadak merangkak keluar dari tubuh penulis tadi.
Karena diciptakan saat masih jadi penulis pemula, Ito menyadari ada banyak kekurangan dalam ceritanya. Sebab, kala itu ia masih mencari jati diri dan gaya yang sempurna nan cocok untuk komiknya. Jadi menurutnya ada beberapa dialog dan adegan dalam The Sandman’s Lair yang terasa aneh dan ‘tidak dewasa’.
Baca juga:

“Itu wajar bagi tiap penulis ketika mereka membaca ulang tulisan awal mereka dan seketika merasa geli tentang gaya tulisan mereka,” jelas Screenrant mengenai perasaan Ito, Senin (20/3).
Namun, Junji Ito merasa senang saat manga yang ini berhasil diadaptasikan ke bentuk anime oleh pihak Netflix. Menurutnya, versi anime ini sudah jauh lebih baik karena mengalami improvisasi dari pihak produksi. Perusahaan streaming asal Amerika Serikat itu mampu menyampaikan kisah fantasi horor yang mengerikan dan seram dalam balutan animasi yang baik.
Kisah The Sandman’s Liar pada akhirnya berhasil tersampaikan dengan baik seperti karya horor populer Junji Ito yang lainnya. Mulai dari fenomena dikejar sebagai balon berkepala manusia sampai ke seorang karakter antagonis seperti ‘Tomie’ dan ‘Souichi’. (mcl)
Baca juga:
Bioskop Terseram dari Seluruh Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia