Merahputih.com - Pasien positif Corona kembali bertambah 27 kasus dari 69 menjadi 96 kasus di Indonesia. Angka ini didapat dari hasil tracking. 8 di antaranya dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal dunia.
"Itu semua kita dapat dari hasil tracing masif," kata Jubir pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto kepada wartawan di kantor BNPB, Sabtu (14/3).
Baca Juga:
Yuri menyampaikan penyebaran virus corona saat ini semakin meluas. Daerah yang terkena wabah corona antara lain Jakarta, Bandung, Tangerang, Solo, Bali, Manado, Yogyakarta hingga Pontianak.
Pemerintah juga telah melakukan perubahan metode pelacakan dengan tidak lagi berbasis kasus. Yuri mengatakan saat ini pemerintah mengutamakan komunitas, agar orang-orang sehat tidak jatuh sakit.
"Untuk itulah gugus tugas ini perlu dibentuk agar ada sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, tidak ada overlapping," ujar Yurianto.
Sementara, Ketua Tim Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo menyatakan virus Corona sebagai bencana non-alam. "Karena virus ini sudah dikategorikan sebagai pandemi global, maka statusnya adalah bencana non-alam," kata Doni.

Doni mengatakan tugas tim yang dipimpinnya adalah menerapkan manajemen penaggulangan bencana dalam penanganan virus Corona. Gugus tugas itu juga akan mengerahkan sumber daya terpadu dalam penanganan virus ini.
"Percepatan yang dilakukan adalah dengan menerapkan manajemen penanggulangan bencana sehingga memberikan akses lebih luas dan juga dalam pengerahan sumber daya secara terencana dan terpadu sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 50 UU Nomor 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana," ujarnya.
Doni mengatakan pihaknya akan fokus untuk melindungi masyarakat agar tidak tertular virus Corona. Selain itu, tim juga akan melakukan koordinasi dengan melibatkan semua sumber daya nasional.
"Akan berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi warga kita yang masih sehat agar tidak tertular penyakit. Dan juga berusaha dengan semaksimal mungkin untuk menyembuhkan telah sakit," ungkap Doni.
Baca Juga:
Terkuak, Presiden Prancis Pernah Satu Ruangan Bareng Pasien Corona
"Dengan melakukan hal itu, maka perlu dilakukan percepatan penanganan COVID-19 secara masif dengan melibatkan seluruh sumber daya nasional melalui kolaborasi, baik pemerintah, pemerintah daerah, akademisi, peneliti khususnya di bidang virus, dunia usaha, komunitas, termasuk juga para pakar," pungkasnya. (Knu)