Jual Tol, Waskita Karya Beharap Kurangi Utang Rp21 Triliun

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 07 September 2020
Jual Tol, Waskita Karya Beharap Kurangi Utang Rp21 Triliun
Ilustrasi Jalan Tol (Foto: PUPR).

MerahPutih.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk memperkirakan bakal mengurangi utang sekitar Rp20 triliun hingga Rp21 triliun, jika seluruh program divestasi atau penjualan tol yang dimilikinya tahun ini berjalan lancar.

Saat ini, waskita Karya memegang kepemilikan atas 16 ruas jalan tol dengan total investasi Rp150 triliun, dalam proses divestasi beberapa ruas tol kepada investor, antara lain ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Cibitung-Cilincing, serta ruas Trans Jawa yaitu Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.

Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk Taufik Hendra Kusuma menyatakan, pihaknya optimis program divestasi ruas tol yang dimilikinya akan berjalan dengan lancar guna mendukung kinerja emiten konstruksi berkode saham WSKT itu, di tengah pandemi COVI-19.

Baca Juga:

Anies Buat Jalur Sepeda di Jalan Tol, Gerindra: Mau Ngapain?

"Prosesnya bisa mencapai lebih dari enam bulan karena investor harus melakukan due diligence dan ada persyaratan governance yang harus dipenuhi. Namun kami optimis program divestasi ini akan berhasil sehingga kinerja tahun depan akan lebih baik," katanya.

Pada 31 Agustus 2020, anak perusahaan Waskita Karya di bidang jalan tol yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) untuk pelepasan 30 persen kepemilikan pada ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dengan nilai transaksi sebesar Rp550 miliar dengan taeget finalisasi transaksi di September atau Oktober tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan 30 Juni 2020 yang dipublikasikan, Waskita Karya mencatatkan perolehan pendapatan usaha sebesar Rp8,04 triliun tau mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ilustras Tol
Ilutrasi Jalan Tol. (Foto: Jasa Marga).

Pendapatan usaha tersebut diklaim merupakan yang tertinggi apabila dibandingkan dengan tiga emiten BUMN konstruksi lainnya.

"Dari sisi operasional, Waskita membuktikan tetap dapat mempertahankan profitabilitas di tengah pandemi," katanya.

Perseroan mencatatkan Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) sebesar Rp1,2 triliun dan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,1 triliun akibat beban bunga investasi jalan tol yang besar.

"Siklus bisnis jalan tol itu memang di awal masa operasi akan mencatatkan loss (rugi), karena Lalu Lintas Harian Rata-Ratanya (LHR) masih rendah dan bunga pinjaman mulai dibebankan," ujarnya.

Baca Juga:

Mulai Dikerjakan November, Jalan Tol Solo-Yogyakarta Ditargetkan Rampung 2022

#Kinerja BUMN #Pembangunan Jalan Tol
Bagikan
Bagikan