Jokowi: Untuk yang Bisa WFH, Lakukanlah Kerja dari Rumah
Merahputih.com - Kenaikan kasus COVID-19 akibat varian omicron membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara.
Jokowi langsung meminta masyarakat agar masyarakat bekerja dari rumah jika memungkinkan.
"Untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah, Work From Home (WFH), lakukanlah kerja dari rumah," kata Jokowi dalam rekaman videonya, Selasa (18/1).
Baca Juga
PPKM Level 3 Batal, Polisi Tetap Siapkan Rencana Ganjil Genap di Jalan Tol
Selain itu ia mengimbau agar warga menahan diri tidak bepergian ke luar negeri apabila tak ada hal yang mendesak. Terlebih mayoritas kasus Omicron di Indonesia dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri.
Sebelumnya, pemerintah juga merekomendasikan pembatasan WFO atau bekerja dari kantor sebagai salah satu cara menghindari penularan Corona. Di DKI Jakarta sendiri, kapasitas WFO dikurangi jadi 50 persen.
Jokowi juga menjelaskan karakteristik virus Corona varian Omicron berdasarkan berbagi studi. Menurut dia, Omicron memang cepat menular, namun hanya menimbulkan gejala ringan.
"Pasien yang terinfeksi varian ini umumnya pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit," tegas Jokowi.
Baca Juga:
Wagub DKI Sebut WNI dari Luar Negeri Berpotensi Terpapar Omicron
Namun demikian, Jokowi meminta masyarakat tetap waspada dengan Omicron. Dia mengingatkan agar warga tak gegabah. "Tapi sekali lagi kita harus waspada, jangan jemawa, jangan gegabah," jelasnya.
Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi. Mengikuti vaksinasi, sebut Jokowi, adalah hal penting saat pandemi. "Hal penting lainnya di masa pandemi adalah vaksinasi," kata Jokowi.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PMl) Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengumumkan penambahan kasus Omicron di Indonesia per (17/1).
Baca Juga:
Transmisi Lokal Omicron Meningkat, Wagub DKI Minta Kerja Sama Warga
Total kasus Omicron yang tercatat hingga kini mencapai 840 orang. Dari keseluruhan, 79 persen sudah divaksinasi lengkap. Karenanya, mayoritas yang terpapar Omicron bergejala COVID-19 ringan bahkan tanpa gejala.
Penemuan kasus Omicron hingga kini masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), lantaran jumlah wisatawan terus meningkat, terutama dari Turki.
"Jadi sejak kita deteksi dari 15 Desember sampai 17 Januari, saat ini sudah ada 840 kasus positif Omicron," sebutnya, dalam webinar Vaksin Booster Hindari Gelombang Ketiga, Selasa (18/1). (Knu)