Jokowi Tegur 4 K/L Raih Opini Disclaimer

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 06 Juni 2016
Jokowi Tegur 4 K/L Raih Opini Disclaimer
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima laporan audit dari Ketua BPK Harry Azhar Azis disaksikan Wapres Jusuf Kalla (duduk) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/6). (Foto Setpres RI)

MerahPutih Nasional - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2015. Ada empat Kementerian/Lembaga (K/L) yang memperoleh opini Tidak Memberikan Pendapat atau TMP atau disclaimer

Jokowi menyoroti keempat K/L yang mendapat opini disclaimer tersebut. Ia meminta agar tahun depan hal ini tidak terulang lagi.  

“Yang pertama yang disclaimer, supaya diingat-ingat, supaya tahun yang akan datang tidak. Yang pertama Kementerian Sosial, yang kedua Kementerian Pemuda dan Olahraga, yang ketiga TVRI, yang keempat Komnas HAM. Sudah, yang lain-lain sudah enggak tegang lagi. Hanya empat, ini perlu menjadi catatan, yang 4 catatan,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/6). 

Sesuai hasil pemeriksaan BPK sebanyak 56 Kementerian/Lembaga (K/L) memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Kemudian 26 K/L memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), dan 4 K/L yang memperoleh opini Tidak Memberikan Pendapat atau TMP atau disclaimer.

Menurut Kepala Negara, hasil pemeriksaan ini harus diterima sebagai momentum untuk perbaikan, momentum untuk pembenahan, dan hasil pemeriksaan BPK menjadi pekerjaan rumah untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan negara.

“Kita harus bekerja lebih keras lagi karena esensi dari transparansi dan akuntabilitas adalah pertanggungjawaban moral pada konstitusional dan terhadap rakyat,” lanjutnya.

Presiden meminta para pimpinan K/L agar secepatnya menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi yang telah disampaikan oleh Ketua BPK. “Saya harapakan rekomendasi-rekomendasi tersebut bisa ditindaklanjuti secepatnya karena masih ada sisa rekomendasi yang belum ditindaklanjuti,” katanya.

Presiden mengingatkan, bahwa penggunaan APBN harus sepenuhnya digunakan untuk kepentingan rakyat, untuk kepentingan masyarakat, dan harus dipastikan rakyat benar-benar bisa mendapatkan manfaat dari penggunaan APBN tersebut.

“Jangan ada yang bermain-main dengan uang rakyat,” tegasnya.

Selain dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua BPK Harry Azhar Azis bersama jajaran pimpinan, penyerahan LHP itu juga dihadiri oleh Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Seskab Pramono Anung, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menhan Ryamizard Ryacudu, Menlu Retno LP Marsudi, Menkumham Yasonna Laoly, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin. Selain itu hadir juga Ketua KPK Agus Rahardjo dan Ketua KPU Husni Kamil Manik.

BACA JUGA:

  1. BNPT Raih Predikat WTP dari BPK
  2. BPK RI Lakukan Koordinasi Soal Proyek 35.000 MW
  3. BPK Sebut Proyek 10.000 MW Warisan SBY Bermasalah
  4. BPK Panggil Pemerintah Jelaskan 166 Perusahaan Bermasalah Proyek
  5. Heboh Video "Auditor BPK" Ancam Gantung Ahok
#LHP BPK #Harry Azhar Azis #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan