Jokowi Tantang Kreativitas Perguruan Tinggi di Dies Natalis Ke-45 UNS
MerahPutih.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah menggelar sidang terbuka senat akademik luring dan daring Peringatan Dies Natalis Ke-45, Jumat (12/3).
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Dies Natalis ke-45 UNS tersebut menyinggung soal banyaknya tantangan yang harus dijawab UNS di era disrupsi digital ini.
“Pengalaman panjang UNS selama 45 tahun pastinya banyak rintangan yang dihadapi. Selamat berkreasi dan berinovasi dalam menghasilkan iptek dan mencetak talenta-talenta untuk menjawab tantangan kemanusiaan dan kemajuan bangsa," ujar Jokowi.
Baca Juga:
PKB Nilai Syarat Capres-Cawapres Minimal Perguruan Tinggi Mendiskriminasi Lulusan Pesantren
Jokowi mengatakan, UNS pada 6 Oktober 2020 lalu telah disahkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2020. Sebagai kampus PTNBH, salah satunya adalah pentingnya mengutamakan kecepatan, kreativitas, dan inovasi kunci memenangi kompetisi global.
"Di era disrupsi digital ini, langkah-langkah yang harus diambil tidak boleh biasa-biasa saja. Kita tidak boleh terjebak dengan cara biasa-biasa saja. Cara-cara baru harus terus dikembangkan," kata dia.
Di tengah pandemi, kata dia, dapat dimanfaatkan untuk melakukan perubahan besar. Di antaranya, dengan mengubah cara-cara penganggaran dan ukuran kinerja serta memperkenalkan program kerja baru.
“Pandemi COVID-19 telah mengajarkan kepada kita untuk mendobrak cara-cara lama yang dulu dianggap tabu sekarang justru menjadi cara hidup dan bertahan," kata dia.
Jokowi juga menyoroti soal kualitas lulusan. Ia mengatakan, lulusan perguruan tinggi harus mumpuni, kompeten, dan unggul untuk kepentingan kemanusiaan dan kemajuan bangsa.
"Untuk melahirkan lulusan yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja, mengalami perubahan yang sangat drastis sehingga banyak jenis pekerjaan lama hilang dan tidak dibutuhkan. Kami memandang perlu adanya perubahan program studi, perubahan kurikulum, dan perubahan karakter dosen," papar dia.
Baca Juga:
Pemerintah Diminta Tak Persulit Lulusan SMA Masuk Perguruan Tinggi saat Pandemi
Ia menambahkan, revolusi industri jilid ke-4, telah membuat banyak ilmu pengetahuan dan teknologi lama menjadi usang. Teori manajemen organisasi dan model bisnis juga banyak berubah.
"Pola komunikasi dan perilaku masyarakat juga banyak berubah. Tentu saja agenda riset pun harus banyak melakukan perubahan. Itu jalan terbaik untuk tetap bersaing," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Pendidikan Pancasila Bakal Jadi Pelajaran Wajib dari PAUD Hingga Perguruan Tinggi