Jokowi Sebut Tarif MRT DKI Rp8-9 Ribu, Anies Tolak Mentah-Mentah
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mementahkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya yang menyatakan tarif moda transportasi kereta Mass Rapid Transit (MRT) Bunderan HI-Lebak Bulus berkisaran Rp8.000 atau Rp9.000.
Menurut Anies, sampai saat ini Pemprov DKI Jakarta masih menggodok tarif resmi MRT karena bervariasi sesuai dengan jarak tempuh. Tarif MRT, lanjut dia, berbeda dengan Transjakarta yang selalu sama walaupun jarak tempuhnya berbeda.
"Nah sekarang baru dikaji nanti kalo udah fix nanti akan diumumkan dan harganya itu akan bervariasi, karena ditentukan dengan jarak tempuhnya. Beda dengan TJ yang kemana aja sama aja harganya, kalau MRT tidak," kata Anies di Jakarta, pada Rabu (7/11).
Anies menegaskan Pemprov tak mau terburu-buru memutuskan tarif MRT karena harus melalui pembahasan matang dengan pihak-pihak terkait. Gubernur pun agak menyesalkan dengan adanya pernyataan tentang kisaran perkiraan tarif moda transportasi yang bakal mulai resmi beroperasi tahun depan itu.
"Jadi jangan buru-buru kita menetapkan berapa ribu rupiah gitu karena itu akan tergantung pada jarak. Dan Anda tahu stasiun stasiun itu ada yang jaraknya tidak bulat. Artinya kalau kita mengatakan x rupiah per kilometer nanti ada stasiun-stasiun yang jaraknya 1,3 ada yang jaraknya 800 meter jadi nanti di publik itu belum menjelaskan, lebih jelas setelah fix aja," tuturnya.
Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi Presiden Jokowi melakukan uji coba MRT dari stasiun kawasan HI menuju Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Dalam uji coba itu, Jokowi sempat menyebutkan tarif MRT nantinya berkisar Rp8.000-Rp9.000. Namun, Presiden tidak menjelaskan lebih detail skema tarif tersebut. (Asp)