Jokowi Sebut Pilpres Jatah Prabowo, NasDem: Suara Rakyatlah yang Menentukan Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/11/2024). ANTARA/Melalusa Susthira K

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo mengatakan setelah Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden pada 2014 dan 2019 yang telah dia menangkan, maka saat ini adalah jatah untuk Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.

"Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatah nya Pak Prabowo,” kata Jokowi, Jakarta, Senin (7/11).

Baca Juga:

Gibran Pastikan Copot Baliho 'Terima Kasih Jokowi'

Jokowi tidak mempermasalahkan jika pernyataannya terkait kemungkinan Prabowo Subianto mendapat "jatah" dalam Pilpres 2024 dianggap sebagai sinyal dukungannya terhadap menteri pertahanan itu.

"Ya diartikan sinyal ya boleh, tapi kan saya ngomong juga nggak apa-apa," kata Jokowi.

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menilai, Presiden Jokowi sebagai bapak bangsa yang memberikan restu kepada semua yang akan maju dalam Pilpres 2024.

Ia mengapresiasi pernyataan yang dilontarkan Jokowi tersebut sebagai virtue atau kebajikan dari seorang pemimpin.

"Tentu pemimpin harus saling membesarkan dan itu yang dilakukan Pak Jokowi sangat wajar. Ya, mengapresiasi," kata Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

Ia menilai, restu yang Jokowi berikan terhadap figur yang akan maju dalam Pilpres 2024 diekspresikan dalam bentuk yang beragam.

Namun sebagai bapak bangsa, Willy menyebut Partai NasDem meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua kepentingan dan kelompok.

"Kita yakin lah Pak Jokowi adalah bapak bangsa, negarawan yang berdiri di atas semua kepentingan. Bagi pak Jokowi mungkin kepentingan yang lebih besar adalah bagaimana negara dan bangsa di bawah persatuan dan kesatuan," tuturnya.

Willy mengatakan, Partai NasDem tidak mempermasalahkan pernyataan Jokowi terkait kemungkinan Prabowo mendapat "jatah" dalam Pilpres 2024, karena antara Partai Gerindra dan Partai NasDem memiliki basis pemilihnya masing-masing.

"Masing-masing kan punya ceruk yang berbeda dan wajar Pak Jokowi memberikan kode itu kepada Pak Prabowo, kan Pak Prabowo pembantu beliau, justru aneh itu kalau tidak diberikan. Kenapa? Kan, day to day bersama Pak Prabowo, itu hal yang wajar saja," ucapnya.

Menurutnya, pernyataan Jokowi tersebut sebagai bentuk ekspresi yang berbicara soal kedekatan dan menilainya sebagai suatu yang wajar saja.

"Tentu di dalam kontestasi bukan itu yang menjadi faktor determinan, faktor determinan vox populi vox dei, suara rakyatlah yang menentukan. At the end," kata Willy. (Knu)

Baca Juga:

Gerindra DKI Amini Pernyataan Jokowi yang Sebut Prabowo Presiden Selanjutnya

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Besok Aliansi Buruh Demo di Kantor Anies Soal UMP 2022
Indonesia
Besok Aliansi Buruh Demo di Kantor Anies Soal UMP 2022

Sejumlah aliansi buruh berencana akan berunjuk rasa di Balai Kota DKI pada Rabu (20/7) besok.

Prasetyo Edi Sebut Pengadaan Lahan di Pulogebang Terkait Program Rumah DP Rp 0
Indonesia
Prasetyo Edi Sebut Pengadaan Lahan di Pulogebang Terkait Program Rumah DP Rp 0

"Ya (pengadaan lahan di Pulogebang terkait) DP Rp 0," kata Prasetyo

Kasus COVID-19 Tambah Banyak Jelang Nataru, Warga Diminta Segera Suntik Booster
Indonesia
Kasus COVID-19 Tambah Banyak Jelang Nataru, Warga Diminta Segera Suntik Booster

Seluruh kabupaten/kota di Indonesia saat ini masih ditetapkan berada di Level 1 berdasarkan indikator yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Perakit Bom Ditangkap di Inhu Tak Terkait Jaringan Terorisme
Indonesia
Perakit Bom Ditangkap di Inhu Tak Terkait Jaringan Terorisme

Aparat Polda Riau menangkap perakit bom berinisial MN di Kecamatan Belilas, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada Senin (3/10).

Reaksi PKS saat Satu Per Satu Partai Dukung Ganjar di Pilpres 2024
Indonesia
Reaksi PKS saat Satu Per Satu Partai Dukung Ganjar di Pilpres 2024

Terakhir, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan dukungan terhadap Ganjar Pranowo.

Jokowi Belum Tetapkan Pandemi di RI Berakhir, 2.518 Orang Terinfeksi COVID-19 Hari Ini
Indonesia
Jokowi Belum Tetapkan Pandemi di RI Berakhir, 2.518 Orang Terinfeksi COVID-19 Hari Ini

Setiap hari, ada saja warga yang terinfeksi kasus COVID-19. Indonesia mencatat sebanyak 2.518 kasus baru COVID-19, Selasa (20/9).

Gus Nur Ajukan Banding di Kasus Ijazah Palsu Presiden Jokowi
Indonesia
Gus Nur Ajukan Banding di Kasus Ijazah Palsu Presiden Jokowi

Terdakwa kasus penistaan agama dan ujaran kebencian ijazah palsu Presiden Jokowi resmi mengajukan banding atas vonis 6 tahun yang diterima dari Pengadilan Negeri (PN) Solo, Jumat (5/5).

1.354 Orang Ikuti Tes CAT di 29 Bawaslu Provinsi
Indonesia
1.354 Orang Ikuti Tes CAT di 29 Bawaslu Provinsi

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mencatat 1.354 orang mengikuti tes tertulis berbasis komputer atau ‘Computers Assisted Test’ (CAT) dalam proses seleksi calon anggota di 29 Bawaslu provinsi.

Anggota DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas WNA Nakal di Bali
Indonesia
Anggota DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas WNA Nakal di Bali

Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira meminta pemerintah menindak tegas WNA yang melanggar aturan di wilayah Indonesia, khususnya di Bali.

Pemkot Surabaya Pasang Ratusan CCTV Jelang Kualifikasi Piala AFC U-20
Indonesia
Pemkot Surabaya Pasang Ratusan CCTV Jelang Kualifikasi Piala AFC U-20

Seluruh CCTV itu akan dapat dilihat di ruang kontrol atau VOC. Di ruangan tersebut akan dipasang 15 unit televisi ukuran 55 inch