MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempromisikan potensi ekonomi digital Indonesia saat bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo serta US-ASEAN Business Council Ted Osius yang menghadirkan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, dan Marriot International.
"Di Asia Tenggara nilai ekonomi digital diprediksi mencapai USD 330 miliar pada tahun 2025, dan di Indonesia sendiri ekonomi digital tumbuh 20 persen per tahun untuk mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Jumat (13/5).
Baca Juga:
Jokowi Hadiri Santap Malam Bersama Joe Biden di Gedung Putih
Dalam pertemuan yang menjadi bagian agenda Konferensi Tingkat Tinggi AS-ASEAN di Washington DC ini, Presiden Jokowi memaparkan, ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai USD 146 miliar atau sekira Rp 2.132 triliun bahkan atau nyaris separuh dari USD 330 miliar sekira Rp 4.821 triliun di kawasan Asia Tenggara.
Presiden Jokowi mengungkapkan, iklim ekonomi digital di Indonesia, yang saat ini memiliki 2.346 perusahaan rintisan (start-up) atau terbanyak kelima di dunia.
Di antara jumlah tersebut, Indonesia memiliki dua startup yang kini telah mencapai status decacorn atau valuasi setara USD 10 miliar dan delapan lainnya yang sudah menjadi unicorn atau valuasi hingga USD 1 miliar.
Jokowi menyampaikan undangan terbuka kepada para pebisnis AS untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia.
"Saya sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika Serikat dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi digital capacity-building, serta mendukung kami masuk global value chain melalui digitalisasi," ujarnya. (Knu)
Baca Juga:
Bertemu DPR dan Kongres AS, Jokowi Bicara Dampak Perang di Ukraina