MerahPutih.com - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 5,3 persen - 5,7 persen pada 2024. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut, pemerintah akan meningkatkan antisipasi dan resiliensi ekonomi domestik dari tekanan ekonomi global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan upaya meningkatkan ketahanan dan resiliensi ekonomi, di antaranya dengan menerapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terkait Cipta Kerja, UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, melanjutkan hilirisasi dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Baca Juga:
Gibran Pastikan Revitalisasi Keraton Surakarta Pakai Dana APBN Kementerian PUPR
"Bapak Presiden beri arahan khusus untuk fiskal sektor otomotif untuk mendorong industri mobil listrik," ujarnya.
Presiden menginginkan agar industri kendaraan listrik Indonesia dapat bersaing dengan Thailand dan negara tetangga lainnya. Maka dari itu, Indonesia akan mengembangkan hilirisasi bahan mentah nikel agar menjadi komoditas alam yang memiliki nilai tambah dalam industri kendaraan listrik.
Secara rinci, Airlangga menjelaskan sejumlah asumsi makro pemerintah untuk 2024 yakni :
- Pertumbuhan ekonomi 5,3-5,7 persen
- Inflasi 1,5-3,5 persen
- Nilai tukar rupiah 14.800-15.400 per dolar AS
- Suku bunga SBN 10 tahun 6,5-7,4 persen
- Indonesian Crude Palm Oil 75-85 dolar AS per barel
- Produksi minyak 592.000 - 691.000 barel per hari
- Produksi gas 1,007 juta - 1,058 juta juta barel setara minyak per hari.
Baca Juga:
Menkeu Ungkap APBN 2022 Jadi Instrumen Strategis Jaga Pemulihan Ekonomi