MerahPutih.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara 'Kita Prakerja' di Sentul International Convention Center di Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6). Acara ini menampilkan sejumlah pekerja yang mengikuti program Kartu Prakerja.
Jokowi memastikan program Kartu Prakerja akan tetap berjalan meski ia tak lagi menjabat sebagai presiden. Ia mengatakan program Prakerja perlu dilanjutkan karena memberikan manfaat bagi penerimanya.
Baca Juga:
"Tahun depannya lagi ada lagi," ujar Jokowi di Sentul International Convention Center, Jumat (16/6).
Sejak diluncurkan pada awal 2020 hingga saat ini, tercatat sebanyak 12,8 juta orang dinyatakan lulus seleksi.
Jokowi menceritakan, program Kartu Prakerja diluncurkan saat Indonesia menghadapi badai pandemi COVID-19. Saat itu, Indonesia sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Bayangkan, tapi yang saya sangat apresiasi, yang daftar sampai saat ini sudah 115 juta. Yang terverifikasi 84 juta, yang diterima 12,8 juta. Besar sekali, ini angka yang tidak kecil 12,8 juta," kata Jokowi yang tampil memakai jaket merah G20.
Jokowi mengutip hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan 88,9 persen penerima Kartu Prakerja mengaku program ini meningkatkan keterampilan.
Meski demikian, dia meminta pengelola program Kartu Prakerja terus melakukan evaluasi dan koreksi.
Salah satunya, menambah program pendampingan terhadap alumni penerima program Kartu Prakerja.
"Kita harapkan terus dievaluasi, dikoreksi, diperbaiki. Masukan-masukan saya kira banyak, diterima, didampingi, diendorse," ujarnya.
Baca Juga:
Jokowi Bagikan Bansos PKH di Serang dan Temui Alumni Program Kartu Prakerja di Bogor
Menurutnya, Kartu Prakerja merupakan salah satu program yang dapat membangun sumber daya manusia (SDM). Di sisi lain, SDM menjadi kunci untuk memajukan bangsa.
Jokowi menyebut, meskipun sebuah negara memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah namun jika tidak diimbangi dengan SDM berkualitas, maka tak akan mengalami kemajuan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, anggaran program Kartu Prakerja saat ini tengah proses penyusunan. Anggaran tersebut nantinya akan disatukan di dalam sektor perlindungan sosial.
"Tahun depan sedang kita hitung semuanya untuk anggaran tahun 2023. Ini nanti kita lihat keseluruhan bansos dan yang lainnya," kata Sri Mulyani. (Knu)
Baca Juga:
Ratusan Miliar Dana Kartu Prakerja Tidak Tepat Sasaran, DPR Sebut Evaluasi Program Gagal