MerahPutih.com - Nahdlatul Ulama dinilai perlu membangun dana abadi agar memiliki modal ventura yang kuat. Sehingga, NU mempunyai kekuatan membiayai program-program unggulan dan inovatif.
Hal tersebut diutarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1) yang disaksikan secara virtual dari Jakarta.
Baca Juga:
Gus Ipul Resmi Jadi Sekjen PBNU
"NU perlu mempunyai venture capital sendiri, modal ventura sendiri yang kuat, dengan membangun dana abadi. Yang nantinya mempunyai sovereign wealthfund sehingga NU mempunyai kekuatan dalam membiayai program unggulan dan program-program inovatif," ujar Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan bahwa kelompok muda profesional NU yang bekerja di korporasi, di start-up global, atau konsultan-konsultan global, cukup banyak. Kelompok muda tersebut perlu banyak naungan dan wadah yang kuat di organisasi PBNU.
"Untuk mendukung inovasi-inovasi tersebut, NU perlu mempunyai sentra-sentra inkubator inovasi yang sangat efektif," beber dia.

Pada Muktamar NU sebelumnya, Jokowi telah menyatakan bahwa pemerintah siap memberikan konsesi besar secara profesional, sesegera mungkin kepada NU sekaligus akan menjadi bagian untuk semakin memperkokoh kemandirian dan kewirausahaan sosial di NU.
"Dan menjadi bagian penting dari kebijakan transformasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah. Terutama transformasi hijau berkelanjutan dan inklusif, transformasi digital ekonomi serta peningkatan kelas UMKM kita," tuturnya.
Baca Juga:
Wapres Ma'ruf Hingga Istri Gus Dur Masuk Susunan Pengurus Baru PBNU
Kepala Negara mengatakan dengan dukungan dari organisasi PBNU, para aktivis NU bisa semakin giat mengisi forum-forum dunia di berbagai bidang, baik bidang keagamaan, sosial, kemanusiaan maupun bidang ekonomi kewirausahaan serta pengembangan ilmu dan pengetahuan. (Knu)