Jokowi Minta Warga yang Sudah Vaksin Lengkap Segera Cari Booster

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 18 Januari 2022
Jokowi Minta Warga yang Sudah Vaksin Lengkap Segera Cari Booster
Presiden Jokowi dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, yang diikuti secara daring dari Jakarta, Selasa (18/1). (ANTARA/Indra Arief)

Merahputih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya vaksinasi demi melawan pandemi COVID-19.

Jokowi memberi arahan kepada seluruh masyarakat, baik yang belum vaksin, baru vaksin dosis pertama, maupun yang sudah vaksin lengkap dua kali. Mereka yang sudah divaksinasi lengkap diharap segera mencari booster.

"Yang sudah dua kali vaksin segera cari vaksin ketiga, vaksin booster," ujar Jokowi dalam keteranganya, Selasa (19/1).

Baca Juga

Di Dies Natalis Unpar, Jokowi Tegaskan Fokus Pada 3 Transformasi Ekonomi

Jokowi menegaskan vaksinasi gratis. Vaksinasi digalakkan demi keselamatan masyarakat Indonesia. "Semuanya gratis karena vaksinasi penting demi keselamatan kita semuanya," ujarnya.

Jokowi juga mengingatkan pentingnya mengikuti protokol kesehatan dengan disiplin. Ada tiga syarat penerima vaksin booster yang telah ditetapkan pemerintah.

Jika tidak memenuhi syarat tersebut, program vaksinasi booster yang dilangsungkan belum dapat diikuti.

Seperti diketahui, pada 12 Januari lalu, pemerintah memulai vaksinasi booster gratis untuk masyarakat Indonesia. Pemberian vaksin gratis itu dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Dilansir dari laman resmi Kemenkes, ada beberapa syarat jika hendak menerima vaksin booster.

Baca Juga

Jokowi Hadiri Dies Natalis ke-67 Unpar

Berusia 18 tahun ke atas dan telah memiliki KTP. Lalu telah mendapatkan vaksin primer (dosis 1 dan 2) dan dosis ke-2 sudah diterima lebih dari 6 bulan.

Kelompok prioritas: lansia dan kelompok penderita masalah kekebalan tubuh Sebagai tambahan, penerima vaksin booster harus memiliki tiket vaksin booster yang tertera di aplikasi PeduliLindungi.

Jokowi juga meminta agar kenaikan kasus Omicron itu tidak ditanggapi secara berlebihan.

"Saat ini kita sedang mengalami tren kasus konflik yang disebabkan oleh varian Omicron. Oleh sebab itu, kita semua harus mewaspadai tren ini, namun tidak perlu bereaksi berlebihan," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo ini mengatakan kewaspadaan memang penting dilakukan. Namun dia meminta jangan sampai menimbulkan kepanikan.

"Berhati-hati perlu, waspada perlu, tapi jangan menimbulkan ketakutan dan jangan menimbulkan kepanikan," ujar ayah tiga orang anak ini.

Baca Juga

Kepala Bappenas Bocorkan Nama IKN Baru Pilihan Jokowi

Jokowi melanjutkan, berdasarkan berbagai studi dan laporan, varian Omicron memang lebih mudah menular. Namun gejala yang dialami warga yang terpapar lebih ringan.

"Berbagai studi, termasuk laporan WHO, menyebutkan varian Omicron memang lebih mudah menular, namun gejalanya lebih ringan," kata Jokowi. (Knu)

#Presiden Jokowi #Jokowi #Joko Widodo #Presiden Joko Widodo
Bagikan
Bagikan