Jokowi Minta Masalah Tembakau Dilihat dari Dua Aspek

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 14 Maret 2017
Jokowi Minta Masalah Tembakau Dilihat dari Dua Aspek
Petani tembakau di Desa Bawangan, Jombang, Jawa Timur, Jumat (14/8). (Antara Foto/Syaiful Arif)

Tembakau ibarat dua sisi mata uang. Tembakau menjadi roda penggerak ekonomi, tapi di sisi lain memberikan efek yang kurang baik bagi kesehatan.

“Bahwa masalah pertembakauan ini harus dipandang dari dua aspek. Aspek pertama, berkaitan dengan kepentingan melindungi warga negara kita dari gangguan kesehatan, Aspek kedua yang perlu kita perhatikan adalah kelangsungan hidup para petani tembakau,” kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/3) seperti dilansir rilis Setpres.

Menurut Jokowi, rokok menempati peringkat kedua konsumsi Rumah Tangga Miskin (RTM). Pemerintah mempunyai kewajiban untuk melindungi kepentingan masa depan generasi penerus dari ancaman tembakau atau rokok.

Selain itu, konsumsi produk tembakau dengan jumlah tinggi menyebabkan tingginya biaya kesehatan yang harus ditanggung oleh negara.

“Berdasarkan data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun 2015, lebih dari 50 persen biaya pengobatan dihabiskan untuk membiayai penderita penyakit tidak menular yang salah satunya disebabkan oleh konsumsi rokok dan paparan asap rokok,” ungkap mantan Wali Kota Solo ini.

Namun demikian, kata Jokowi, pemerintah juga merasa perlu memperhatikan para petani tembakau. Presiden meminta Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk mengambil langkah konkrit dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani tembakau.

“Ini penting untuk kemudian pekerja pertembakauan yang hidupnya sangat bergantung pada industri hasil tembakau,” ujar Jokowi.

#Petani Tembakau #RUU Pertembakauan #Presiden Joko Widodo
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan