MerahPutih.com - Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus berhembus. Terutama setelah pemerintah menyiapkan bantuan sosial pengalihan BBM Bersubsidi berupa bantuan langsung Tunai (BLT) dan bantuan subsidi upah (BSU) bagi pekerja.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan, rencana kenaikan BBM belum dapat diumumkan. Alasannya masih dalam proses kalkulasi atau penghitungan secara detail.
Baca Juga:
Kebijakan Bantalan Sosial Jelang Kenaikan Harga BBM Dinilai Sudah Tepat
"BBM semuanya masih dalam proses dihitung," kata Jokowi seusai meresmikan teknologi 5G Mining di PT Freeport Indonesia (PTFI) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Jayapura, Kamis (1/9/).
Jokowi menegaskan, proses penghitungan harus dilakukan secara hati-hati agar keputusan yang diambil tepat sasaran.
"Dikalkulasi dengan hati-hati. Masih dalam proses dihitung dengan penuh kehati-hatian ya," ujar Jokowi.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani berharap pemerintah bisa menghitung dampak rencana kenaikan harga BBM jika nantinya akan dilakukan.
"Kalkulasi dampak yang harus diperhitungkan bukan hanya untuk pemulihan ekonomi, tetapi untuk masyarakat," ujar Puan di Nusa Dua, Badung, Bali.
Ia meminta agar pemerintah juga bisa mencermati rencana kenaikan harga BBM dengan sebaik-baiknya dan melakukan sosialisasi yang baik dan tepat terhadap masyaraka.
"Jadi jangan sampai saat ingin melakukan kenaikan harga BBM tidak ada sosialisasi yang baik," ujar Puan. (Knu)
Baca Juga:
Harga BBM Nonsubsidi Turun, Ada Faktor Tiongkok di Anjloknya Minyak Dunia