MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dan mengharapkan dukungan para ulama dan keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) menyukseskan kebijakan vaksinasi massal yang saat ini menjadi program terkini pemerintah untuk menekan penyebaran pandemi.
"Dan mohon bantuan untuk memberikan informasi yang akurat kepada umat," kata Presiden Jokowi, saat menyampaikan ucapan selamat kepada NU yang pada Sabtu, 27 Februari 2021, atau bertepatan dengan tanggal 16 Rajab 1442 Hijriah memperingati hari lahir (harlah) ke-98 NU.
Baca Juga:
Kasus Aktif Corona 7.354 Orang, Dinkes Solo: Pemerintah Salah Input Data
Presiden mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar NU di seluruh nusantara yang telah mengambil peran penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat hingga membantu mengatasi pandemi di tingkat akar rumput.
"Kebersamaan dan kolaborasi serupa ini yang memang diharapkan muncul di masa pandemi saat ini," katanya.
Ia menegaskan, di tengah ikhtiar bangsa dalam menangani pandemi, 0bangsa Indonesia dapat tetap tangguh menghadapi tantangan, bersatu, bergotong royong, saling membantu tanpa melihat perbedaan, dan saling peduli untuk meringankan beban dan kesulitan.
Jokowi menegaskan, pemerintah terus berupaya untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 dan menangani dampak ekonomi yang ditimbulkan.
"Saya tahu selama pandemi ini ada jutaan Nahdliyin yang terdampak. Ada ribuan pesantren dan lembaga pendidikan agama Islam yang juga terdampak," ujarnya pula.
Pemerintah, tegas ia, berupaya keras untuk meringankan beban masyarakat di kala pandemi ini melalui sejumlah program bantuan sosial, program padat karya, dan kebijakan pemulihan ekonomi nasional lainnya.
Bagi kalangan pesantren sendiri, pemerintah memberikan bantuan operasional pendidikan pesantren, bantuan pembelajaran daring, insentif guru pondok pesantren, dan masih terdapat beberapa program lain.

"Sementara itu untuk tahun 2021 ini, pemerintah menambah dukungan infrastruktur, pendampingan, pelatihan, dan pengembangan model bisnis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren sebagaimana amanat UU Pesantren," katanya.
Kepala Negara mengatakan, puncak harlah NU ini menjadi momentum untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah yang menjadi modal ketangguhan bangsa.
"Saya mengucapkan selamat hari lahir ke-98 Nahdlatul Ulama yang jatuh pada tanggal 16 Rajab. Puncak harlah ini akan menjadi wasilah untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah yang merupakan modal utama ketangguhan bangsa Indonesia," ujar Presiden dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Negara Maju Berkomitmen Gelontorkan Dana Stimulus