MerahPutih.com - Indonesia mempunyai potensi pasar digital yang berkembang untuk kedepannya, maka harus dimanfaatkan dengan baik. Hal itu, diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan gerakan akselerasi generasi digital, Rabu (15/12).
"Saya ingin menyampaikan mengenai negara kita Indonesia, kita ini memiliki potensi, memiliki pasar digital yang berkembang dan sangat besar sekali," ucap Jokowi saat peresmian gerakan akselerasi generasi digital pada Rabu (15/12).
Baca Juga:
Banyak Pengangguran Lulusan SMK, Jabar Terapkan Kurikulum Ekonomi Digital
Adapun perkembangan pasar digital di Indonesia selama tiga tahun yakni tahun 2019 sebesar USD 40 miliar, 2020 melonjak jadi USD 47 miliar bahkan di 2021 naik tajam menjadi USD 70 miliar.
"Dan diperkirakan nanti di tahun 2025, (mencapai) USD 146 milar. Sangat besar sekali," ucap Jokowi.
Kata Jokowi, pencapaian yang cukup baik ini tak terlepas dari kondisi pandemi COVID-19. Jadi pertumbuhan pasar digital Indonesia dipercepat karena hantaman wabah virus corona.
"Kita lihat logistik logistik naik 60 persen akibat penggunaan delivery, cargo naik 60 persen, konsumen digital naik 10,2 persen. Ini yang konsumen barunya tambahan konsumen barunya 10, 2 persen," paparnya.
Selain itu, transaksi e-money naik 55 persen per Oktober 2021. Di mana, volume transaksi e-money dibandingkan tahun yang lalu per Oktober juga naik 31 persen.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, meminta dengan potensi pasar digital di Indonesia sangat besar, jangan sampai nantinya diambil oleh negara-negara lain.
Dari catatan yang dimilikinya, saat ini Indonesia memiliki 2.319 startup atau perusahaan baru. Dengan melihat potensi tersebut semakin hari startup Indonesia akan terus bertambah.
"Kita memiliki 1 decacorn, kita memiliki 7 unicorn dan banyak sekali soonicorn yang nanti akan terus didorong agar naik menjadi unicorn dan decacorn. Kita semua memang harus mau tidak mau, harus siap atas kemajuan digital dunia," katanya.
Jokowi berharap anak-anak muda Indonesia memiliki keahlian dan pola pikir digital.
"Anak-anak kita agar secepatnya semua berubah, mindset (pola pikir) digital ada, skill (keahlian) digital ada sehingga terbentuk sebuah kultur digital di negara kita," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Bisnis Berkelanjutan Bisa Perkuat Ekosistem Ekonomi Digital