Jokowi Disebut 'King of Lip Service', BEM UNS: Cara Kami Mencintai Bangsa Ini

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 30 Juni 2021
Jokowi Disebut 'King of Lip Service', BEM UNS: Cara Kami Mencintai Bangsa Ini
BEM UNS Surakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait UU Ciptaker. (MP/Ismail).

MerahPutih.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) dipanggil pihak rektorat atas gelar 'King of Lip Service' untuk Presiden Joko Widodo.

Menanggapi kejadian tersebut Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa, menyayangkan adanya pemanggilan tersebut. Ia mengatakan kritik dalam sebuah negara demokrasi adalah hal yang wajar dilakukan.

Baca Juga

Disebut “The King of Lip Service” Jokowi: Bentuk Ekspresi Mahasiswa

"Julukan 'King of Lip Service' adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap negara," ujar Zakky, Selasa (29/6).

Zakky menegaskan julukan 'King of Lip Service' itu sudah dilakukan kajian mendalam serta dapat dipertanggung jawabkan.

"Padahal itu cara kami mencintai bangsa ini, dengan mengingatkan pejabat terkait. Yang disampaikan itu bisa dipertanggungjawabkan, ada kajiannya, ada fakta realita," kata dia.

Tangkapan layar poster soal kritik terhadap Jokowi dari BEM UI. (Foto: Instagram @bemui_Official)
Tangkapan layar poster soal kritik terhadap Jokowi dari BEM UI. (Foto: Instagram @bemui_Official)

Menurutnya, tindakan rektorat tersebut adalah upaya memberangus kebebasan berpendapat. Bahkan, dia menilai jabatan rektor kini sudah seperti jabatan politik.

"Kami melihat beberapa kampus besar, rektor-rektor itu lupa pada Tridharma perguruan tinggi, sudah jadi semacam jabatan politis. kami khawatirkan," papar dia.

Data yang diterima, kata dia, ada setidaknya 43 kasus mahasiswa yang harus mendapatkan sanksi dari kampus karena aksi unjuk rasa selama 2019-2020. Hal itu dianggap sebagai pelanggaran dalam mimbar akademik.

"UU Pendidikan Tinggi No 12 Tahun 2012 sudah jelas civitas akademika termasuk rektor wajib menjaga mimbar akademik. Memberi kebebasan ruang intelektual agar tetap bersuara dan berpihak pada kebenaran bukan malah sebaliknya," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa UI dipanggil rektorat buntut postingan 'Jokowi The King of Lip Service'. UI menyatakan pemanggilan itu merupakan bentuk pembinaan.

"Atas pemuatan meme tersebut di media sosial, Universitas Indonesia mengambil sikap tegas dengan segera melakukan pemanggilan terhadap BEM UI pada Minggu (27/6). Pemanggilan terhadap BEM UI ini karena menilai urgensi dari masalah yang sudah ramai sejak postingan yang mereka buat di akun sosial media BEM UI. Pemanggilan ini adalah bagian dari proses pembinaan kemahasiswaan yang ada di UI," kata Kepala Humas dan KIP UI, Amelita Lusia, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (27/6). (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

BEM UI Kritik Jokowi, Din Syamsuddin: Aneh Kalau Akademikan Kehilangan Daya Kritis

#UNS Surakarta #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan