Jokowi Diminta Upayakan Gencatan Senjata dalam Lawatan ke Rusia-Ukraina Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/6). (ANTARA/Indra Arief)

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan melawat ke Rusia dan Ukraina pada pekan depan. Diketahui, kedua negara masih terus berperang.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana meminta Jokowi mendorong gencatan senjata antar kedua negara pecahan Uni Soviet itu agar peperangan tidak meluas.

Baca Juga

Lokasi Kunjungan Jokowi di Kiev Berjarak 380 Km dari Area Pertempuran

"Rencana kunjungan Presiden ke Kiev dan Moskow akan lebih maksimal bila mengupayakan gencatan senjata dan pengakhiran tragedi kemanusiaan akibat konflik bersenjata, bukan penuntasan konflik," ujar Hikmahanto dalam keterangan pers kepada wartawan, Kamis (23/6).

Menurut Hikmahanto, Jokowi tidak perlu mengupayakan perdamaian yang bertujuan untuk menyelesaikan akar masalah terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina. Sebab, lanjut Hikmahanto, Indonesia tidak berada di kawasan dan tidak memiliki berbagai sumber daya yang dibutuhkan.

"Kemungkinan berhasilnya misi untuk menciptakan gencatan senjata dan pengakhiran tragedi kemanusiaan sangat besar daripada mendamaikan kedua negara," ucap Hikmahanto yang juga merupakan Rektor Universitas Jenderal A. Yani ini.

Ada dua alasan utama yang mendasari pandangan Hikmahanto. Pertama, konflik senjata di Ukraina telah berlangsung lama. Kedua, saat ini tidak ada satu negara pun yang sedang melakukan upaya gencatan senjata, kecuali Indonesia.

Baca Juga

Paspampres Latihan Beragam Skenario Penyelamatan Jokowi di Ukraina

Usaha untuk mendorong gencatan senjata pertama kali dilakukan oleh Turki dan Israel. Kedua negara itu pernah menjadi tuan rumah dialog diplomasi perwakilan Kiev dan Moskow. Namun, perbincangan tersebut tidak dapat menghasilkan kesepakatan yang nyata.

Pasalnya, upaya itu dilakukan saat konflik bersenjata itu baru saja dimulai. Saat itu, kedua belah pihak masih memiliki berbagai sumber daya untuk saling melakukan serangan.

Kini, hampir empat bulan setelah konflik bersenjata dimulai, keadaan sudah berubah drastis. Baik Rusia maupun Ukraina setiap harinya terus menerus kehilangan sumber daya akibat perang yang tak kunjung reda.

Kemungkinan Rusia banyak menanggung beban atas serangan militer khusus, termasuk legitimasi dari masyarakatnya. Demikian pun Ukraina yang menderita tragedi kemanusiaan akibat perang yang relatif lama.

"Sehingga keberadaan Indonesia dibutuhkan untuk menyelamatkan muka Rusia bila hendak menghentikan serangan," jelas Hikmahanto. (Knu)

Baca Juga

Peralatan Keselamatan Jokowi Selama di Kiev: Helm hingga Peluru tanpa Batas

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Datang ke Pasar Senen, Zulhas Bolehkan Jualan Pakaian Bekas Impor Sampai Stok Habis
Indonesia
Datang ke Pasar Senen, Zulhas Bolehkan Jualan Pakaian Bekas Impor Sampai Stok Habis

Kehadiran kedua anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut didampingi anggota DPR RI Komisi VII Adian Napitupulu.

PPP Ungkap Alasan Undang Sandiaga Uno ke Silaturahim Akbar di Yogyakarta
Indonesia
PPP Ungkap Alasan Undang Sandiaga Uno ke Silaturahim Akbar di Yogyakarta

"Kami mengundang beliau sebagai putra terbaik di Indonesia," ucap Ketua DPW PPP DIY Muhammad Yazid di Yogyakarta, Jumat (6/1).

Dishub DKI Bakal Tindak Delman Parkir di Bundaran HI
Indonesia
Dishub DKI Bakal Tindak Delman Parkir di Bundaran HI

Maraknya delman yang parkir di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) saat hari libur membuat Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bertindak.

PT Pos Indonesia Telah Siap Menyalurkan BLT BBM Pada 18 Juta KPM
Indonesia
PT Pos Indonesia Telah Siap Menyalurkan BLT BBM Pada 18 Juta KPM

Kemensos terus memperbaharui dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk menjamin agar penyaluran BLT BBM tepat sasaran.

Gibran Ajak Prabowo Makan di Angkringan
Indonesia
Gibran Ajak Prabowo Makan di Angkringan

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tiba di warung angkringan Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo.

Sidang Perdana Mario Dandy Cs, Ayah David Ozora Hadir untuk Pastikan Keadilan
Indonesia
Sidang Perdana Mario Dandy Cs, Ayah David Ozora Hadir untuk Pastikan Keadilan

PN Jaksel menggelar sidang perdana kasus penganiayaan remaja David Ozora (17) dengan terdakwa Mario Dandy Satriyo (20) dan Shane Lukas (19), Selasa (6/6) ini.

Polri Gandeng Ponpes Madinatunnajah Ciputat Tangkal Terorisme
Indonesia
Polri Gandeng Ponpes Madinatunnajah Ciputat Tangkal Terorisme

"Kegiatan kontra radikal-terorisme ini mengajak pondok Pesantren Madinatunnajah untuk turut berpartisipasi dalam menangkal segala bentuk intoleransi, radikalisme, dan terorisme," kata Ketua Tim Kegiatan Kontra-radikalisme Divisi Humas Polri AKBP Erlan Munaji

[HOAKS atau FAKTA]: Perut Mengecil Jika Konsumsi Kopi Pahit dan Perasan Lemon
Lainnya
[HOAKS atau FAKTA]: Perut Mengecil Jika Konsumsi Kopi Pahit dan Perasan Lemon

Saat campuran kopi dan lemon dikonsumsi maka bisa mengakibatkan gangguan lambung, khususnya bagi penderita penyakit asam lambung.

Kompolnas Minta Publik Tak Berspekulasi dalam Kasus Penembakan Brigadir J
Indonesia
Kompolnas Minta Publik Tak Berspekulasi dalam Kasus Penembakan Brigadir J

Pengungkapan kasus kematian Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus dilakukan.

Anggota DPR Desak BRIN Tindak Tegas Andi Pangerang Hasanuddin
Indonesia
Anggota DPR Desak BRIN Tindak Tegas Andi Pangerang Hasanuddin

"Yang bersangkutan sudah meminta maaf, tetapi saya mengharap BRIN tetap memberi edukasi dan mengambil langkah tegas kepada penelitinya agar tidak merusak semangat toleransi yang sedang dibangun bersama dengan susah payah," kata Zainuddin