MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi oleh Indonesia di tahun 2022. Terutama dalam hal pertumbuhan ekonomi di situasi pandemi COVID-19.
Tantangan yang paling mengkhawatirkan adalah mengenai masuknya kasus varian baru COVID-19 Omicron, kenaikan inflasi, dan kehilangan kontainer.
Baca Juga:
Legislator PKS Nilai Kasus Bansos dan Benur Sejarah Kelam Rezim Jokowi Selama 2021
"Dimana-mana baik negara-negara lain yang mengalami kelangkaan energi yang ini akan mengganggu mungkin ekspor kita," kata Jokowi saat menghadiri pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2022 melalui Youtube, Senin (3/1).
Kendati begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, Indonesia mau tidak mau akan menghadapi tantangan tersebut.
Jokowi pun menyakini, dengan semangat kerja keras bersama, tantangan-tantangan tersebut akan bisa dilalui dengan baik.
Baca Juga:
Persis Juara Liga 2 dan Promosi Liga 1, Kaesang Klaim Lampaui Prestasi Jokowi
Jokowi mengutip pernyataan Ketua OJK, Wimboh Santoso bahwa Bursa Indonesia mengalami kenaikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) di tahun 2021 kemarin sebesar 10,1 persen.
Angka yang diraih tersebut menempatkan Indonesia, negara yang paling baik di antara negara-negara tetangga.
"Kita juga masih yang paling atas Singapura di 9,8 persen, Malaysia minus 3,7 persen Filipina minus 0,2 persen kita di 10,1 persen ini," paparnya.
Di samping itu Jokowi menuturkan, jika jumlah orang yang masuk ke bursa investor pasar modal sangat tinggi. Dalam catatan di tahun 2017 hanya mencapai 1,1 juta orang, lalu merangkak naik kini sudah menyentuh sampai 7,4 juta orang.
"Investor-investor ritel ini yang banyak dari anak-anak muda, milenial," ucapnya.
Baca Juga:
Jokowi Nyatakan Bangga atas Perjuangan Timnas Indonesia di Piala AFF
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini pun berharap, hal ini akan terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Cara saya itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini kita terus bersemangat untuk bekerja keras menghadapi tantangan-tantangan di tahun 2002 ini," pungkasnya. (Asp)