MerahPutih.com- Tingginya harga minyak goreng seolah jadi beban bagi masyarakat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.
Baca Juga:
Hasil Sidang Isbat, Awal Ramadan 1443 H Jatuh pada Minggu 3 April
BLT minyak goreng ini diberikan untuk tiga bulan, mulai April, Mei, Juni 2022.
Besaran bantuan yang diberikan Rp 100 ribu per bulannya dan akan diberikan sekaligus di muka Rp 300 ribu pada April ini.
Bantuan ini akan diberikan kepada 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Termasuk 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan makanan gorengan," tutur Jokowi, dalam konferensi pers virtual, Jumat (1/4).
Jokowi mengatakan BLT minyak goreng ini diberikan untuk meringankan beban masyarakat, di saat harga minyak goreng tengah melonjak tajam.
"Kita tahu harga minyak goreng naik cukup tinggi sebagai dampak lonjakan harga minyak sawit di pasar internasional," ungkapnya
Ia pun memerintahkan Kementerian Keuangan hingga TNI Polri agar bisa berkoordinasi untuk memastikan penyaluran BLT minyak goreng ini berjalan lancar.

"Saya minta Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, dan TNI serta Polri berkoordinasi agar pelaksanaan penyaluran bantuan ini berjalan dengan baik dan lancar," pungkasnya.
Sebagai informasi, harga minyak melesat sejak Agustus 2021 lalu dari yang awalnya hanya Rp14 ribu per liter menjadi Rp 20 ribu.
Untuk kebijakan satu harga Rp 14 ribu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menyebut kebijakan itu membuat masyarakat menyerbu minyak goreng di ritel.
Akibatnya, minyak goreng jadi langka di pasaran. Pun begitu dengan kebijakan DMO dan DPO.
Karena tak efektif, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan baru; mencabut harga eceran tertinggi minyak goreng premium dan menyerahkan harganya ke mekanisme pasar.
Termasuk menaikkan harga eceran tertinggi minyak goreng curah jadi Rp 14 ribu per liter.
Setelah kebijakan itu dikeluarkan, harga minyak goreng kemasan melesat jadi sekitar Rp 20 ribu per liter.
Sementara itu untuk minyak curah malah langka di pasaran.(knu)
Baca Juga: