Jokowi Bagi-bagi Bansos Jelang Pemilu, Puan: Biar Rakyat yang Menilai

Frengky AruanFrengky Aruan - Selasa, 30 Januari 2024
Jokowi Bagi-bagi Bansos Jelang Pemilu, Puan: Biar Rakyat yang Menilai

Ketua DPR Puan Maharani (kanan) didampingi Bupati Klaten Sri Mulyani (kanan kedua) melihat proses pembuatan kerajinan gerabah di Melikan, Wedi, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (30/1). (ANTARA FOTO/Aloysiu

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani menanggapi pembagian bantuan sosial (bansos) yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang pelaksanaan Pemilu 2024. Puan menegaskan bahwa bansos yang diberikan Jokowi merupakan bantuan dari negara untuk rakyatnya.

“Biar rakyat yang menilai. Sesuai aturan, itu adalah upaya bagaimana Pemerintah mengurangi kemiskinan untuk kesejahteraan rakyat,” kata Puan saat dimintai tanggapan oleh wartawan.

Baca Juga:

Pengasuh Ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon: Sepakat Dukung Ganjar-Mahfud

Hal tersebut disampaikannya usai mengunjungi sentra kerajinan gerabah di Dusun Pagerjurang, Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (30/1). Ini merupakan kunjungan kesekian kalinya yang dilakukan Puan ke Jateng.

Ketua DPR RI ini pun menegaskan, bansos yang diberikan Jokowi beberapa waktu belakangan di sejumlah daerah bukanlah pemberian personal.

“Bantuan-bantuan tersebut adalah untuk rakyat yang diberikan oleh Negara. Itu memang hal yang harus dilakukan dalam mengentaskan kemiskinan,” tuturnya.

“Rakyat bisa menilai apa yang dilakukan merupakan hal yang harus dilakukan Negara untuk rakyatnya,” sambung Puan.

Cucu Bung Karno ini optimistis Jateng akan tetap menjadi kandang banteng. Puan yakin PDIP yang mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu tetap akan berjaya di Jateng.

InsyaAllah, InsyaAllah Jateng tetap kandang banteng. Kita lihat, karena rakyat pasti sudah punya pilihan terbaik untuk Jateng,” imbuhnya.

Baca Juga:

Analis Ungkap Makna Simbolik Jokowi dan Prabowo Makan Bakso Bersama

Saat ditanya wartawan mengenai Jokowi effect untuk elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Puan tak mau ambil pusing. Ia juga belum mau berkomentar banyak mengenai kemungkinan koalisi antara pasangan Ganjar-Mahfud dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar jika Pilpres masuk putaran kedua.

“(Soal Jokowi effect bagi Prabowo-Gibran) Biar rakyat yang menilai. (Potensi koalisi) Kita lihat nanti,” ucap Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud itu.

Puan juga menanggapi santai mengenai Jokowi yang makan bakso bersama dengan Prabowo di sela kunjungan di Magelang.

Ya, mungkin memang lagi laper, makanya makan,” jawab Puan.

Hal yang sama pun disampaikan Puan saat ditanya tentang Jokowi yang juga makan bareng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Mungkin waktunya makan, lagi laper,” pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Pimpinan TPN dan Slank Bakal Hadiri Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di GBK pada 3 Februari

#Puan Maharani #Joko Widodo #Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Beredar video yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo marah kepada Menkeu Purbaya karena menolak bayar utang Whoosh menggunakan APBN.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marahi Menkeu Purbaya karena Menolak Membayar Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Indonesia
Puan Soroti Kematian Ibu Hamil Usai Ditolak 4 RS di Jayapura, Minta Evaluasi Total Layanan Kesehatan 3T
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti kematian ibu hamil usai ditolak empat rumah sakit di Jayapura, Papua.
Soffi Amira - Selasa, 25 November 2025
Puan Soroti Kematian Ibu Hamil Usai Ditolak 4 RS di Jayapura, Minta Evaluasi Total Layanan Kesehatan 3T
Indonesia
Kawal Kasus Kematian Alvaro, Puan: Situasi Darurat, Harus Ditanggapi Serius
Ketua DPR RI, Puan Maharani, angkat bicara soal kasus kematian Alvaro Kiano. Ia mengatakan, bahwa situasi tersebut sangat darurat.
Soffi Amira - Selasa, 25 November 2025
Kawal Kasus Kematian Alvaro, Puan: Situasi Darurat, Harus Ditanggapi Serius
Indonesia
ANRI Pastikan tak Terima Salinan Ijazah Jokowi
ANRI menegaskan tidak berwenang untuk meminta dokumen yang bakal diarsipkan. ?
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
ANRI Pastikan tak Terima Salinan Ijazah Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum
Bobby Nasution viral di medsos karena pernyataan menyinggung ke aparat. Cek kebenaran infonya!
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Roy Suryo Akhirnya Akui Keaslian Ijazah dan Meminta Maaf kepada Jokowi
Akun TikTok 'Voxa File Media' menyebut Roy Suryo mengaku keliru soal ucapannya menuding ijazah Jokowi palsu dan meminta meminta maaf.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Roy Suryo Akhirnya Akui Keaslian Ijazah dan Meminta Maaf kepada Jokowi
Indonesia
Jokowi Pidato Forum Bloomberg New Economy Forum 2025, Paparkan Revolusi Ekonomi Cerdas
Jokowi merefleksi satu dekade pembangunan Indonesia sekaligus peta jalan menuju intelligence economy, ekonomi berbasis kecerdasan, babak baru persaingan global.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Jokowi Pidato Forum Bloomberg New Economy Forum 2025, Paparkan Revolusi Ekonomi Cerdas
Indonesia
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Dana Bansos Rp 500 Triliun Dipakai untuk Bayar Buzzer Kampanye Buat Jokowi
Beredar informasi yang menyebut dana Bantuan Sosial senilai Rp 500 triliun diisukan dipakai untuk membayar Buzzer dan kampanye pro Jokowi.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 22 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Dana Bansos Rp 500 Triliun Dipakai untuk Bayar Buzzer Kampanye Buat Jokowi
Indonesia
Roy Suryo Cs Dilarang Pergi ke Luar Negeri, Wajib Lapor ke Kantor Polisi Seminggu Sekali
Delapan tersangka saat ini wajib lapor seminggu sekali serta dicekal ke luar negeri untuk menjaga status tersangka.
Dwi Astarini - Kamis, 20 November 2025
Roy Suryo Cs Dilarang Pergi ke Luar Negeri, Wajib Lapor ke Kantor Polisi Seminggu Sekali
Bagikan