MerahPutih.com- Persoalan minyak goreng seolah tak ada habisnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan subsidi berupa bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng belum efektif menekan harga minyak goreng (migor) curah.
Baca Juga:
Ia mengakui kelangkaan minyak goreng yang membuat harga melambung masih menjadi masalah sampai hari ini.
Untuk itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
“Ya, ini kan masalah minyak goreng masih masalah kita sampai sekarang,” kata Jokowi seusai memberikan BLT minyak goreng di Pasar Bangkal, Kabupaten Sumenep, Rabu (20/5).
Meski saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan memberikan BLT minyak goreng kepada masyarakat, tetapi kebijakan ini belum efektif mengatasi harga minyak goreng yang tinggi.
“Meskipun masyarakat kita beri subsidi BLT minyak goreng, tetapi kan kita ingin harganya lebih mendekati normal,” ujar Jokowi.
Sehingga, dia menilai kebijakan penetapan HET untuk minyak curah dan subsidi ke produsen belum efektif memecahkan persoalan harga minyak goreng.
Baca Juga:
Petinggi Terduga Teroris Rahasiakan Cara Gulingkan Pemerintah Jokowi
Jokowi menegaskan, meskipun masyarakat telah diberi subsidi minyak goreng tetapi pemerintah tetap ingin harga jual di pasaran lebih mendekati normal.
Namun, di sisi lain harga minyak goreng di pasaran internasional sangat tinggi.
Sehingga, Jokowi mengakui ada kecenderungan produsen lebih ingin mengekspor minyak goreng ke negara-negara lain.
Jokowi juga memberikan tanggapan soal penetapan empat orang tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian izin fasilitas ekspor minyak goreng.
Jokowi meminta kasus ini diusut tuntas sehingga dapat diketahui oknum yang bermain.
"Kemarin Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah menetapkan empat tersangka urusan minyak goreng ini. Dan saya minta diusut tuntas sehingga kita bisa tahu siapa ini yang bermain, bisa ngerti," katanya. (Knu)
Baca Juga: