Joko Driyono Akui Punya 95 Persen Saham di Persija


Joko Driyono dan Gede Widiade beri penjelasan soal kepemilikan Persija. (BolaSkor.com/Frengky Aruan)
MerahPutih.com - Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengakui memiliki saham di Persija Jakarta. Lewat PT Jakarta Indonesia Hebat (JIH), Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI merupakan pemegang saham mayoritas di PT Persija Jaya Jakarta selaku pengelola Persija.
JIH memiliki saham sebesar 80 persen. Sementara 15 persen lainnya dimiliki PT Persija Jakarta Hebat yang didalamnya terdapat Ferry Paulus dan anaknya Feraldo Paulus.
Adapun 5 persen saham PT Persija Jaya Jakarta dipunyai Yayasan Persija Muda. Joko Driyono punya saham mencapai 95 persen di JIH sehingga ia dianggap sebagai orang utama di Persija sejak peralihan yang dilakukan Februari 2017.
"Yang ditulis dan ramai di media sosial, 99 persen benar dalam konteks data legal. Yang tidak bisa dihindari spekulasinya," kata Joko Driyono seperti dikutip Bolaskor.
Pria yang akrab disapa Jokdri ini menambahkan bahwa dirinya masuk dalam kepemilikan Persija setelah melakukan pengamatan jelang bergulirnya Liga 1 2017.
"Kami ingin Persija keluar dari kesulitan 3-5 tahun belakangan dan melakukan transformasi menjadi klub profesional yang diharapkan."
Ada misi untuk membuat Persija menjadi klub yang tidak biasa. Hal itu mungkin lantaran Persija memiliki potensi demikian.
"Posisi di JIH, 100 persen benar dan saya ada di sana. Peran JIH menjamin dan mengantar Persija melakukan transformasi dan ada dua hal. Misalnya transformasi dari kepemilikan tunggal menjadi kolektif. Proses ini butuh 2-5 tahun, ini akan dilakukan untuk memastikan Persija jangan sampai berpindah kepemilikan dari perorangan ke perorangan, yang bisa berpotensi merugikan klub dan tokoh-tokoh tadi karena ketergantungan pada satu orang yang mengelola aspek finansial dan memastikan stabilitas keuangan dan operasional."
"Jadi transformasi setelah melihat fenomena Persija dengan potensi sedemikian rupa, karena beberapa tahun sebelumnya ada opsi dijual ke seseorang, Pemda, Jakpro. Spekulasi muncul, Joko ingin memiliki Persija, itu tidak salah, tapi misinya ketika salaman dengan Ferry (Paulus) sebagai stakeholder mengantar Persija menjadi kolektif."
Di samping melalui transformasi, Joko Driyono masuk untuk merestrukturisasi manajerial. Langkah ini ditempuh dengan penunjukkan Gede Widiade sebagai Direktur Utama untuk menjalankan roda organisasi Persija. "Untuk berhasil dan meraih prestasi pada 2017 dan tidak terganggu utang masa lalu."
"Oleh karena itu, kami ingin membalik persepektif bahwa kesulitan apapun dan hal tidak terjangkau siapapun, menjadi peluang serta bentuk baru untuk dilihat bersama. Tidak boleh klub profesional beralih atau pindah tangan karena saldo kosong, tidak punya homebase, tidak punya stadion, dan dinilai murah. PSSI punya kepentingan untuk memproteksi seperti halnya Brisbane Roar oleh Federasinya."
"Secara legal, makanya harus dijamin. Kalau tidak, gagasan dan ide tidak berjalan. Tapi kami komitmen bersama 2-5 tahun ketika homebase, stadion sudah punya, kembali lagi di Jakarta dengan suporter besar, Persija akan menjadi klub tidak biasa," ujar Joko Driyono.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Persija Jakarta Berpotensi Uji Tanding Melawan Klub Korea Selatan

Persebaya Serius Persiapkan Diri demi Kemenangan atas Persija

Indra Sjafri Ditunjuk Tangani Timnas untuk SEA Games 2025, Pengamat: Punya Kemampuan Unik

Super League 2025/2026 Berhenti demi Beri Ruang bagi Timnas Indonesia, Simak Klasemen hingga Pekan Ketujuh

2 Kali Kalah Beruntun, Transisi Permainan Persija Dapat Sorotan Tajam

Tidak Dipanggil Patrick Kluivert, PSSI Juga Takut Mees Hilgers Tidak Fokus di Timnas Indonesia

Kembali Mengeluh soal Lapangan JIS, Mauricio Souza Singgung Liga di Eropa

Carlos Eduardo Dibela Mauricio Souza, Belum Tentu ‘Diparkir’ saat Persija Dijamu Borneo FC

Mauricio Souza Hanya Bisa Pasrah jika Rizky Ridho Pilih Cabut dari Persija untuk Berkarier di Luar Indonesia

Persija Jakarta Jalani 4 Laga Tandang Berturut-turut, Mauricio Souza: Tidak Masuk Akal
