JK: Mahasiswa Papua di Banyak Kota Harus Hargai Kehidupan dan Aturan yang Ada
Merahputih.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan untuk menangani kerusuhan di Papua haruslah mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati perasaan orang lain di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Apalagi dengan semakin banyaknya warga Papua yang menempuh pendidikan di kota lain.
"Tentu kita menghargai masyarakat Papua yang ada di Jakarta; tapi tentu juga mahasiswa-mahasiswa itu (mahasiswa papua) juga, yang ada di banyak kota di Indonesia, menghargai juga kehidupan sosial masyarakat dan aturan-aturan yang ada," Ujar Kalla kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (20/8).
Baca Juga: Wiranto Desak Polri Tangkap Pelaku Pelecehan Bendera Merah Putih di Papua
Sehingga, menurut dia, sikap tenggang rasa antarmasyarakat penting dikedepankan dalam menangani kericuhan Papua akibat dugaan persekusi terhadap mahasiswa di Surabaya dan Malang.
"Intinya ialah kita harus saling menghargai, jadi saling menghargai. Itu yang paling penting," jelas Kalla.
Kericuhan di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat dipicu akibat pengepungan terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jumat (16/8), oleh sejumlah orang yang tergabung di beberapa organisasi masyarakat.
Massa organisasi massa itu menuding terjadi pelecehan terhadap bendera Merah Putih di asrama mahasiswa Papua itu. Dugaan pelecehan bendera tersebut, sebagaimana dikutip Antara, beredar di media sosial dan belum terbukti kebenarannya.
"Kalau (pelecehan bendera) itu terjadi, walaupun itu belum tentu benar, saya bilang harus menghargai aturan dan undang-undang yang ada," kata Kalla.
Baca Juga: Pengamat Intelijen Sebut Kerusuhan Manokwari Bukan Aksi yang Terencana
Begitu juga dengan dugaan pelecehan rasial oleh aparat keamanan terhadap warga Papua, Kalla juga mengatakan ada peraturan yang berlaku apabila tindakan itu terbukti. "Itu urusan teknis oleh pejabat yang bersangkutan, apakah Kapolri, tentu ada juga aturannya seperti itu," ujar Kalla. (*)