AKTOR legendaris Jet Li akhirnya kembali muncul di layar lebar lewat aksi terbarunya di live-action Mulan setelah vakum empat tahun. Lewat film ini, Jet Li memastikan dirinya baik-baik saja menyusul munculnya rumor yang menyebut bahwa ia mengalami sakit keras.
Berperan sebagai tokoh Kaisar Tiongkok di Mulan, Jet Li mengaku ini merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Li memainkan karakter kaisar bijaksana, yang memerintahkan rakyatnya untuk melawan tentara Rouran yang menyerang.
Baca juga:
Mengutip USA Today, jika biasanya ia tampil dengan aksi berkelahinya, kali ini ia melakukan hal yang berbeda. Adegan Li didominasi hanya duduk diam, ia sama sekali tidak berantem. Berakting tanpa aksi itu lah menurutnya menjadi tantangan berat.
"Dalam film ini, karakter saya tidak memiliki banyak gerakan aksi. Dia (Niki Caro) berkata, 'Kamu bukan Jet Li, kamu rajanya. Duduk saja di sana dan kendalikan segalanya'. Tidak ada emosi di wajah saya," ucapnya.

Jet Li juga mengatakan mungkin penonton tidak akan mengenalinya karena karakter yang sangat berbeda. Sang produser Jason Reid membutuhkan sosok Li sebagai kaisar yang membentuk banyak sekali pandangan tentang dunia Mulan.
"Jet membawa sesuatu yang tidak bisa dibawa orang lain, keagungan dan otoritas. Dan dia membawa kesombongan yang pada akhirnya berubah menjadi sebuah aksi," tutur Reid.
Baca juga:
Ini adalah titik awal yang baik dan comeback nya disambut baik oleh para penggemar. Aktor waralaba Expendables, Romeo Must Die, dan Lethal Weapon 4 ini terakhir bermain di film League of Gods pada 2016 silam.
Dua tahun kemudian, fotonya yang terbaring lemah di Tibet viral dan dianggap sedang sakit. Pihaknya pun menepis laporan pada saat itu. "Saya tidak punya masalah,saya baik-baik saja. Hanya karena saya tidak banyak tampil dalam film orang-orang kira saya sakit keras," ujar Li.

Menurut Li, ia hanya tersenyum mendengar kabar-kabar itu. Bagi dia, itu tidak mempengaruhi kehidupannya. "Saya tidak peduli dengan gosip yang beredar," lanjutnya.
Pada 2004, aktor laga itu sempat hampir meregang nyawa setelah berusaha menyelamatkan anak perempuannya dari terjangan gelombangan tsunami di Maldives. Semenjak kejadian itu, Li kemudian mengabdikan dirinya pada yayasan amal One Foundation yang didirikannya pada 2007.
"Inilah yang membuatku berubah dan aku memutuskan untuk tidak hanya fokus pada film saja. Aku ingin membantu masyarakat," tutup Li. (and)
Baca juga: