MerahPutih.com - Sebanyak 29 ribu calon haji Indonesia gelombang I tiba melalui Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada hari kelima kedatangan. Jemaah yang sudah terbang ke Tanah Suci berjumlah 27.952 orang atau 73 kelompok terbang (kloter).
Sedangkan yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 24.157 orang atau 63 kloter. Data tersebut khusus jamaah calon haji, di luar petugas kloter.
Baca Juga:
Polisi Kerahkan 31 Personel Layani Jemaah Haji
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Haryanto mengatakan, sejauh ini penyambutan kedatangan jamaah haji Indonesia di Madinah berlangsung lancar, hanya ditemukan beberapa kendala seperti calon yang kesulitan melakukan sidik jari saat proses imigrasi hingga pemeriksaan barang bawaan yang dianggap berlebihan.
Persoalan lainnya, lanjut Haryanto, ada calon haji yang paspornya tertinggal di Indonesia, tetapi seluruhnya telah berhasil diselesaikan dan para calon haji telah diantar ke hotel di kawasan Masjid Nabawi untuk melanjutkan ibadah.
"Alhamdulillah sudah diterbitkan surat perjalanan laksana paspor (bagi yang paspornya ketinggalan)," kata Kata Haryanto di Bandara AMAA Madinah.
Berikut rincian jemaah pada Minggu (28/5) dari setiap embarkasi:
- Embarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 388 jamaah/1 kloter
- Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 355 jamaah/1 kloter
- Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 738 jamaah/2 kloter
- Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak 355 jamaah/1 kloter
- Embarkasi Jakarat (JKG) sebanyak 776 jamaah/2 kloter
- Embarkasi Bekasi Jawa Barat (JKS) sebanyak 804 jamaah/2 kloter
- Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 355 jamaah/1 kloter
- Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.335 jamaah/3 kloter
- Embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 325 jamaah/ 1 kloter
- Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 369 jamaah/1 kloter
- Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 388 jamaah/ 1 kloter
Hingga hari kelima kedatangan, tercatat calon haji wafat bertambah satu orang atas nama Achmad Suhadak Riduwan yang tergabung dalam Kloter 3 Embarkasi Surabaya (SUB) 9, total menjadi dua orang yang wafat. Sesuai ketentuan, keduanya dimakamkan di Baqi serta akan dibadalhajikan. Pemerintah Indonesia mengingatkan jamaah, khususnya para lansia, untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Cuaca di Madinah sedang cukup panas dengan suhu mencapai 39-40 derajat Celsius. Bagi jamaah lansia, untuk tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunah jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan shalat berjamaah di Masjid Nabawi. Jemaah juga bisa menunaikan shalat di hotel, untuk menghindari kelelahan. Sementara yang ingin beribadah di Masjid Nabawi agar mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi; memberi tahu dan mencatat nomor kontak PPIH di pemondokan; mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. Jangan tukar menukar gelang dengan jemaah lainnya. Jemaah diminta selalu menggunakan alas kaki dan kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh dan jika kehilangan alas kaki, tidak memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari, sebab jalanan yang dilalui sangat panas, dan bisa menghubungi petugas yang ada di sekitarnya. Pemerintah meminta jemaah selalu bawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Minum oralit satu sachet per hari dicampur dengan 300ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh. Untuk masuk ke Raudhah, Saudi menerapkan dua cara yakni melalui Tasreh dan aplikasi Nusuk. Untuk Tasreh, prosesnya dikoordinir petugas haji, suratnya diterbitkan Daker Madinah. Setelah tasrehnya terbit, Daker Madinah akan mendistribusikan ke tiap sektor.
Baca Juga:
Sakit Demensia Berat, Calhaj Asal Demak Gagal Berangkat Naik Haji