MerahPutih.com - Mendekati waktu mudik Lebaran, jumlah warga yang divaksinasi makin semakin meniningkat imbas aturan wajibnya vaksinasi booster COVID-19 sebagai syarat.
Hingga Minggu (10/4), vaksinasi COVID-19 dosis booster di Indonesia telah mencapai 27 juta suntikan atau tepatnya 27.008.873 dosis. Penambahan dosis booster mencapai 575.334 suntikan.
Baca Juga:
Masyarakat Diminta Hati-hati Cari Angkutan untuk Mudik Lebaran
Sementara itu untuk vaksinasi dosis pertama tercatat sebanyak 89.019 suntikan. Sehingga jumlah vaksinasike-1 di Indonesia telah mencapai 197.493.411. Angka tersebut setara dengan 94,82 persen dari sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720 dosis.
Sementara itu untuk vaksinasi dosis ke-2 pada hari ini tercatat sebanyak 90.366 suntikan. Tambahan tersebut membuat total vaksinasi dosis lengkap mencapai 161.423.404 suntikan atau sama dengan 77,50 persen dari sasaran vaksinasi nasional.
Adapun total sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720 orang secara detail terdiri dari tenaga kesehatan (1.468.764 orang), lanjut usia (21.553.118 orang), petugas publik (17.327.167 orang), masyarakat rentan (141.211.181 orang), kelompok usia 12-17 tahun (26.705.490 orang), dan kelompok anak usia 6-11 tahun (26,5 juta orang).
Pemprov DKI membuka pelayanan vaksinasi COVID-19 malam hari, sebagai alternatif percepatan vaksin booster di DKI Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan, telah berkoordinasi dengan Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) DKI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk vaksinasi malam hari.

"Memanfaatkan peluang itu untuk membuka layanan di malam hari bersamaan dengan salat tarawih," kata dia.
Ia mengatakan, upaya menggencarkan vaksinasi dosis ketiga ini dilakukan menjelang mudik lebaran pada tahun ini.
Pemerintah mengizinkan masyarakat yang telah menerima vaksin booster bisa lebih mudah menuju ke kampung halamannya karena tidak perlu melakukan tes antigen atau PCR.
Selain itu, seluruh puskesmas di Ibu Kota bakal disiagakan menggelar vaksinasi booster. Dia pun mengharapkan bantuan dari para kolaborator untuk bersama-sama menyediakan fasilitas vaksin.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap vaksin booster tidak dipandang hanya sebagai syarat perjalanan, tapi untuk kesehatan.
"Karena ini lebih dari sekadar soal perjalanan pulang, ini adalah soal kesehatan," katanya. (Knu)
Baca Juga:
Korlantas Polri Antisipasi Puncak Mudik di Akhir April