MerahPutih.com - Pemerintah mulai melakukan upaya mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Antara lain melakukan percepatan vaksinasi untuk lansia. Tingkat vaksinasi lansia perlu terus dikejar terutama untuk wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
"Sehingga jika terjadi gelombang berikutnya maka angka kematian dan perawatan rumah sakit dapat ditekan,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Konferensi Pers PPKM, Senin (11/10).
Baca Juga:
Jusuf Kalla Luncurkan Program Sentra Vaksinasi COVID-19 di Yogyakarta
Luhut mengatakan, peningkatan kasus COVID-19 sering terjadi setelah adanya acara keagamaan dan libur Panjang. Karena itu, pemerintah mulai menentukan strategi persiapan.
“Oleh karena itu Presiden dalam ratas berpesan agar segera ditentukan strategi mempersiapkan Natal dan tahun baru,” ujarnya.
Menurut Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengingatkan kepada para Menteri agar selalu menjaga agar tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 seperti sebelumnya. Presiden mengingatkan kepada kami para pembantunya agar jangan terjadi lepas kendali di tengah situasi seperti sekarang ini.

"Pertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu yang lama dan harus secara konsisten,” kata purnawirawan Jenderal TNI ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, jumlah vaksin yang sudah diterima Indonesia yaitu 226 juta dosis. Dari jumlah tersebut, sudah didistribusikan ke daerah sebanyak 205 juta dosis, dalam perjalanan 5 juta dosis, dan yang sudah disuntikan 160 juta dosis.
"Artinya, dalam waktu 2 sampai 3 hari kedepan, masih akan ada stok 50 juta dosis di 34 provinsi yang seharusnya cukup kami kejar suntikannya," ungkapnya. (Knu)
Baca Juga:
Capaian Vaksinasi Masih Rendah, 12 Daerah di Jateng Naik Level 3