Jelang Imlek, Umat Tri Dharma Bersihkan Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 01 Februari 2021
Jelang Imlek, Umat Tri Dharma Bersihkan Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo
Umat Tri Dharma membersihkan tempat ibadah Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Senin (1/2). (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Umat Tri Dharma (Konghucu, Budha, dan Tao) di Solo, Jawa Tengah, membersihkan tempat berupa 17 kelompok patung Para Suci (Dewa-Dewi) dan berbagai sudut bangunan yang ada di Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede, Solo.

Pembersihan tempat ibadah tersebut bagian dari mempersiapkan menyambut pergantian tahun baru Imlek pada 12 Februari/2572.

Baca Juga

Masih Pandemi, Ketua INTI Berpesan Rayakan Imlek di Rumah Bersama Keluarga

Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie, Sumantri Dana Waluya mengatakan, pandemi COVID-19 tak membuat Umat Tri Dharma berhenti untuk tetap menyambut Imlek. Tempat ibadah yang selama ini dikunjungi banyak orang dibersihkan agar tampak rapi dan indah.

"Satu persatu patung para suci (timsin) oleh masyarakat Tionghoa kami bersihkan satu persatu," ujar Sumantri, Senin (1/2).

Umat Tri Dharma membersihkan tempat ibadah Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Senin (1/2). (MP/Ismail)

Umat Tri Dharma membersihkan tempat ibadah Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Senin (1/2). (MP/Ismail)

Ia mengatakan tata cara membersihkan patung tidak sembarangan agar kondisinya tetap baik. Terlebih semua benda yang ada di Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede, Solo, berstatus Benda Cagar Budaya (BCB).

"Membersihkannya cukup pakai kain dibasahi air sabun saja, kemudian diusapkan pada bagian yang kotor secara menyeluruh," kata dia

Dikatakannya, membersihkan semua patung di dalam klenteng ini merupakan tradisi bagi Umat Tri Dharma di Solo menjelang Imlek. Membersihkan tempat ibadah bagi kepercayaan Umat Tri Dharma hanya boleh dilakukan setahun sekali pada Imlek.

"Ini bagian dari tradisi jelang Perayaan Imlek. Saat seperti itu baik rumah warga maupun rumah ibadah selalu dibersihkan, khususnya untuk tradisi yang dilakukan oleh orang Tionghoa sejak ribuan tahun silam" tutur dia

Bagi warga Tionghoa, kata dia, bersih-bersih patung yang ada di dalam klenteng cukup sakral karena ritual ini hanya dilakukan sekali dalam setahun.

Ritual bersihkan klenteng ini diawali dengan prosesi khusus untuk meramalkan hari baik dengan dua bilah kayu yang berbentuk sama.

"Jadi ini semacam doa, kita minta izin kepada Tuhan untuk melaksanakan ritual bersih-bersih ini," ucap dia.

Ia menjelaskan setelah semua patung dewa dan rumah ibadah dipastikan siap, ritual adat selanjutnya yang dilaksanakan paling dekat sebelum Imlek adalah melaksanakan tradisi tolak bala atau yang dikenal dengan istilah Pao Oen.

Tolak bala tersebut biasanya dilakukan dengan melepas ratusan burung pipit dan bibit ikan ke alam bebas.

"Kondisi saat ini masih dalam suasana pandemi COVID-19 ritual tolak bala melepas burung pipit dan bibit ikan ke alam bebas berjamaah di Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo ditiadakan," tutur dia.

Ia menambahkan Umat Tri Dharma tetap melakukan ritual tolak bala secara mandiri di rumah masing-masing. Hal itu tidak mengurangi kekhusukan ibadah jelang Imlek. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Sambut Imlek, PINTI Ajak Masyarakat Rayakan Imlek Secara Sederhana di Rumah

#Imlek #Tahun Baru Imlek
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan