Jawaban BIN Terkait Pemberitaan Pencekalan Habib Rizieq

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 28 September 2018
Jawaban BIN Terkait Pemberitaan Pencekalan Habib Rizieq
Habib Rizieq Shihab. Foto: (MP/Dery Ridwansah)

MerahPutih.com - Pemberitaan yang menyatakan bahwa Badan Intelijen Negara (BIN) merekayasa dan memengaruhi pemerintah Arab Saudi agar Habib Rizieq Shihab tidak dapat keluar dari Arab Saudi adalah hoaks.

"Pemerintah Indonesia justru ingin agar Rizieq Shihab segera kembali ke Tanah Air guna menuntaskan masalahnya. Makin cepat kembali ke Tanah Air, akan lebih baik," kata Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto di Jakarta, Jumat (28/9)

Masalah isu cekal oleh pihak Arab Saudi, lanjut Wawan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan BIN dan pemerintah RI karena ini adalah otoritas negara berdaulat bukan atas permintaan ataupun tekanan negara lain.

Habib Rizieq. Foto: (MP/Rizki Fitrianto)

Pemerintah Saudi sendiri menyatakan tidak ada masalah dengan Rizieq Shihab, dan tidak pernah mencekal.

="Hal ini sudah jelas. Tidak perlu menuding BIN, Polri, maupun Kemenlu," tegas Wawan seperti dilansir Antara.

Jika menurut Rizieq Shihab masih ada masalah lain, kata dia, seyogianya segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut. Makin berlarut-larut maka akan memunculkan banyak spekulasi.

="BIN bertugas melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dalam hal ini, BIN juga harus menjaga keselamatan Rizieq Shihab," ujarnya.

Menurut dia, BIN tidak pernah membatasi kegiatan Rizieq Shihab, baik di Indonesia, di Arab Saudi, maupun di negara lain yang dikunjunginya.

Pertemuan sejumlah tokoh dengan Rizieq Shihab di Saudi adalah hak setiap warga negara dan tidak masalah. BIN, tambah Wawan, tidak mempersoalkan afiliasi politik Rizieq Shihab sebab sebagai negara demokratis, Rizieq Shihab bebas menentukan arah pilihan politiknya.

"Berbagai tuduhan kepada BIN hanya opini dan itu hoaks," tegas Wawan.

emantara itu, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan bahwa visa yang digunakan Mohammad Rizieq Shihab untuk berada di wilayah Arab Saudi telah melewati batas waktu yang ditentukan.

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (tengah). (MP/Dery Ridwansah)

Rizieq Shihab menggunakan visa ziyarah tijariyyah (visa kunjungan bisnis) yang tidak bisa dipergunakan untuk kerja. Visa tersebut bisa digunakan beberapa kali keluar masuk dan berlaku 1 tahun dengan izin tinggal 90 hari per entry.

"Visa ini sebenarnya sudah habis masa berlakunya pada tanggal 9 Mei 2018 dan diperpanjang kembali dengan visa bernomor lain hingga intiha al-iqamah (akhir masa tinggal) 20 Juli 2018," ujar Dubes Agus dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Untuk perpanjangan visa, seorang WNA harus keluar dari Arab Saudi untuk mengurus administrasi.

"Karena keberadaan Rizieq Shihab sampai hari ini masih berada di Arab Saudi, sejak 21 Juli 2018 dia sudah tidak memiliki izin tinggal di Arab Saudi," kata Dubes Agus (*)

#BIN #Habib Rizieq
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan