MerahPutih.com - Aliansi Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) menyediakan layanan pengawal bagi para pesepeda hingga 24 jam.
Ketua Presidium Garda Igun Wicaksono menuturkan, layanan tersebut dibuat lantaran ditengarai aksi begal yang kerap terjadi di Jakarta.
"Dengan berbasis para pengemudi ojol (ojek online) yang memiliki jaringan luas dan aktif 24 jam di-setiap sudut kota di Jakarta," kata Igun saat dihubungi wartawan, Minggu (8/11).
Baca Juga:
Nantinya, kata Igun, pengawal pesepeda terdiri dari anggota driver ojek online (ojol) yang berpengalaman di bidang sekuriti atau pengamanan.
"Yang mengawal yaitu anggota Garda pilihan dan sudah terseleksi dan paham aturan lalu lintas," jelas Igun.
"Juga memahami mekanisme pengawalan, ya memang dari ojol Garda, kami pilih eks sekuriti yang sehari-hari bekerja ojol," lanjutnya.
Dia menambahkan, pihaknya pun telah berkomunikasi perihal tersebut dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya.
"Garda juga komunikasikan hal ini kepada Kadishub DKI Jakarta dan Dirlantas Polda Metro Jaya sebagai koordinasi atas aktivitas pengawalan sipil bagi para pesepeda," tutur dia.

Igun mengatakan, tarif per jam untuk pengawalan sepuluh pesepeda dikenai biaya Rp750 ribu.
"Paket kawal Rp750 ribu per jam dengan maksimal peserta sepuluh pesepeda," kata Igun.
"Jika lebih dari sepuluh harus dua paket atau sesuai kebutuhan," lanjutnya.
Garda bakal menyiapkan terdiri tiga pengawal.
"Jadi, satu paket bakal dikawal tiga orang. Nah tiga orang ini mantan sekuriti yang sekarang jadi ojol," jelas Igun.
"Dengan dua unit sepeda motor yang akan kawal pesepeda maupun komunitas sepeda," sambungnya.
Sementara itu, minimnya kamera closed circuit television (CCTV) di kawasan yang rawan terjadinya tindak pidana khususnya begal pesepeda dikeluhkan oleh Polda Metro Jaya.
Baca Juga:
Polda Metro Minta Pemprov DKI Tambah CCTV Intai Begal Sepeda
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut kalau kamera CCTV di ruang terbuka di wilayah hukumnya masih sangat minim.
"Terkait dengan kamera CCTV, masih kita anggap kurang ini," kata dia.
Karena hal ini, lantas Nana mengaku akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hal itu tak lain guna menambah pengadaan kamera CCTV di kawasan yang rawan terjadinya tindak pidana. Khususnya wilayah yang rawan begal sepeda.
"Ini masih kita koordinasikan lagi dari kepolisian kemudian dari Pemda untuk memasang lagi beberapa lokasi yang kita anggap di lokasi tersebut banyak menimbulkan kerawanan khususnya terkait pembegalan pesepeda," kata dia. (Knu)
Baca Juga:
Marak Begal Sepeda, Sudin Jakbar Hanya Bisa Imbau Lewat Medsos