Janji Polisi Dalam Kasus Pembunuhan Sadis Mantan Wakapolda

Thomas KukuhThomas Kukuh - Senin, 26 Februari 2018
Janji Polisi Dalam Kasus Pembunuhan Sadis Mantan Wakapolda
Ilustrasi (Pixalbay)

MerahPutih.com - Polda Jatim terus mendalami kasus kematian mantan Wakapolda Sumut Kombes (Purn) Agus Samad. Pria 71 tahun ini diduga dibunuh di rumahnya Perum Bukit Dieng, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Sabtu (24/2). Saat ditemukan, purnawirawan Polri ini sudah bersimbah darah dengan kaki terikat tali.

Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung mengatakan pihaknya masih belum berspekulasi tentang penyebab kematian Agus Samad. Pasalnya, hingga kini pihaknya masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan tim dokter. "Memang ditemukan luka di lengan korban, ada silet, dan ada bercak darah di beberapa tempat (TKP)," kata Frans kepada wartawan, Senin (26/2).

Bahkan, dari hasil visum ada dua tulang iga yang patah. Nah, meski sudah ada bukti-bukti kuat pembunuhan, polisi enggan berpekulasi. "Karena ada satu yang belum keluar. Yakni hasil autopsi," imbuhnya.

Dia berjanji tak lama lagi akan mengungkap kasus ini. Sebab, Agus bukan orang sembarangan. Kata Frans, kasus ini memang menjadi perhatian pihaknya karena Agus Samad merupakan keluarga besar Polri yang pernah menjabat sebagai wakapolda dan kini juga menjadi perhatian masyarakat. "Pasti akan kita ungkap," katanya.

Seperti diketahui, Agus Samad pertama kali ditemukan oleh satpam perumahan, Gunaryo. Saksi diminta oleh istri Agus untuk mendatangi rumahnya karena ditelepon tidak ada jawaban. Saat itu, sang istri berada di luar kota.

Begitu kagetnya Gunaryo saat mengetahui banyak bercak darah di rumah korban. Sampai akhirnya dia menemukan korban sudah tidak bernyawa di taman bagian belakang rumah dengan kondisi mengenaskan.

Saat ditemukan, kaki korban terikat. Selain itu, ditemukan luka di belakang paha korban dan sayatan di kedua tangan korban. Polisi juga menemukan barang bukti berupa cairan serangga.

Kapolres Kota Malang AKBP Asfuri, menjelaskan bahwa korban berada 10 meter dari bercak darah. Kaki korban diikat tali dan digelantungkan ke pagar rumah. Jenazah mantan Wakapolda Sumatera Utara itu langsung dievakuasi dan dibawa ke Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) untuk dilakukan autopsi. (*)

#Pembunuhan
Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Bagikan