PANDEMI COVID-19 di Indonesia kembali mengkhawatirkan. Omicron, varian baru coronavirus resmi dinyatakan sebagai variant of concern oleh World Health Organization (WHO) pada Desember 2021 lalu. Menanggapi masalah ini, Presiden Joko Widodo pun meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Stay di rumah saja menjadi pilihan yang paling tepat untuk melindungi kesehatan diri sendiri dan orang lain. Di sisi lain, banyaknya waktu lowong di rumah membuatmu lebih sering malas-malasan mulai dari jarang mandi, skip rutinitas skincare setiap malam. Bahkan berhenti total menggunakan sunscreen. "Kan gue enggak keluar rumah, enggak kena sinar matahari, ya ngapain?"
Baca juga:

Kenyataannya, tabir surya tetap perlu untuk digunakan meskipun kamu enggak kemana-mana. Ini disebabkan karena bisa jadi kamu tetap terpapar sinar matahari yang masuk melalui jendela, atau ketika kamu seharian berhadapan dengan layar biru dari perangkat digital.
Dikutip dari NBC News, tabir surya yang berkualitas mampu melindungi kulit dari sinar Ultraviolet A (UVA), Ultraviolet B (UVB), dan blue light atau cahaya biru yang berasal dari perangkat digital seperti ponsel dan televisi.
Paparan sinar UVA mampu menyebabkan tanda-tanda penuaan seperti hilangnya elastisitas kulit dan kerutan. Skin Cancer Foundation juga menyatakan kepada UVA mampu menembus jendela dan awan. Menggunakan tabir surya di dalam rumah mampu mencegah penuaan dini dan menurunkan risiko terkena kanker kulit dari paparan UVA.
UVB juga tidak kalah berbahaya. Director of Pigmented Lesions and Skin Cancer di Mount Sinai Hospital, New York, Orit Markowitz,MD, mengatakan kepada NBC News bahwa paparan sinar UVB dari matahari bisa merusak DNA kulit dan menciptakan respon inflamasi yang bisa menyebabkan kulit terbakar.
Baca Juga:
Tren Obati Jerawat dengan Air Garam Laut, Begini Tanggapan ...

Markowitz juga menambahkan bahwa sinar biru dari perangkat digital mampu meningkatkan produksi melanin atau pigmentasi pada kulit yang bisa menimbulkan melasma dan flek hitam. Tidak hanya itu, paparan cahaya biru juga bisa menyebabkan inflamasi yang bisa menurunkan tingkat kolagen dan elastisitas kulit.
Dikutip dari Glamour, direktur penelitian kosmetik klinis di bidang dermatologi di Mount Sinai Hospital, New York, Joshua Zeichner, M.D. juga menambahkan bahwa bola lampu, terutama lampu LED, layar komputer, dan ponsel juga memancarkan sinar high-energy visible (HEV) yang berkontribusi pada perkembangan kerutan dan bintik hitam.
Untuk menghindari masalah-masalah kulit tersebut, founder brand kecantikan Korea Selatan yakni Peach & Lily, Alicia Yoon, merekomendasikan untuk menggunakan tabir surya yang bisa melindungimu dari sinar UVA dan UVB (broad spectrum atau PA++) sekaligus dan rutin menggunakannya setiap hari.
Apapun situasinya, yuk stop nunda-nunda pakai sunscreen demi kulit wajah yang lebih sehat dan terawat di 2022. (SHN)
Baca juga: