Jangan Takut, Hadapi Pelaku Pelecehan Seksual

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 07 Januari 2020
Jangan Takut, Hadapi Pelaku Pelecehan Seksual
Jangan takut melawan pelaku pelecehan seksual. (foto: focus for health)

PELECEHAN seksual bisa terjadi di mana saja dan kapan pun. Kisah Reynhard Sinaga membuka mata kita semua bahwa pelaku pelecehan bisa siapa pun. Bahkan mereka yang terpelajar dan tampak ramah sekalipun.

Para pelaku pelecehan seksual mampu memanfaatkan situasi dan kelemahan orang lain. Mereka tak segan menggunakan ancaman hingga meracuni sehingga korban melakukan apa yang mereka inginkan.

BACA JUGA: Cara Tepat Mengatasi Leher Kaku

Laki-laki dan perempuan sama-sama berpeluang jadi korban pelecehan seksual. Biasanya, secara psikologis pelaku akan memengaruhi korban dengan berbagai macam trik. Nah, agar kamu tak terjebak di dalam perangkap penjahat seksual dan menjadi korban, terapkan deh tips dari Hellosehat berikut.

1. Tolak permintaan yang tidak biasa

no
Tak usah merasa tak enak menolak permintaan. (foto: pixabay/geralt)

Ada satu trik yang acap digunakan para penjahat seksual, yakni door in the face. Trik itu dilancarkan dengan meminta hal besar terlebih dahulu dengan harapan korban akan menolaknya. Semisal permintaan berkencan.

Setelah itu, mungkin saja muncul rasa bersalah dalam diri korban karena tidak enak hati kepada si pelaku, terlebih jika itu orang yang dikenal. Rasa bersalah itu kemudian dimanfaatkan oleh pelaku dengan melakukan pelecehan seksual lain yang lebih ringan, seperti mencium tangan atau menggenggam.

Untuk menghadapi trik pelaku pelecehan seksual yang satu ini, kamu harus berpikir cepat. Tolak semua permintaan 'aneh' yang ditujukan untuk kamu. Semakin lama kamu mempertimbangkan permintaan pelaku, semakin besar rasa bersalahmu. Peluang pelaku untuk memanfaatkan rasa bersalah kamu juga jadi lebih besar.

2. Lawan intimidasi dari pelaku

couple
Jangan ragu melawan intimidasi. (foto: pixabay/ryanmcguire)


Untuk menekan kondisi emosional korban agar menurut, pelaku kerap melakukan trik ini. Intimidasi bisa muncul dalam berbagai bentuk, misalnya amarah, melakukan kekerasan, atau bahkan mengancam mengakhiri hubungan jika pelakunya ialah pacar kamu sendiri.

Dalam menghadapi pelaku pelecehan seksual yang menggunakan cara ini ialah dengan bersikap tegas. Namun, pastikan bahwa suasana sekitar tidak memungkinkan pelaku untuk melakukan tindak kekerasan

Jika sekiranya ada yang dapat kamu mintai bantuan, lawanlah intimdasinya dengan tegas. Jika pelaku justru berbalik menuduh tanpa bukti, bantah tuduhan tersebut dengan tegas. Jangan takut. Hal itu akan membantumu menghadapi pelaku pelecehan dengan lebih baik.

Jangan menyerah dan teruslah melatih ketegasan diri. Mintalah dukungan dari orang yang kamu percaya. Perlindungan dari orang-orang di sekitarmu dapat meningkatkan rasa percaya diri sehingga kamu tidak mudah terintimidasi.

3. Bekali diri dengan pendidikan seksual

kids
Bekali diri dengan pengetahuan seksual. (foto: pixabay/stocksnap)


Pelaku pelecehan seksual bisa dengan licik meyakinkan korban bahwa perbuatannya wajar. Saat korban melawan, mereka akan melontarkan jawaban seperti, “Ah, sama yang lain begini juga enggak masalah!”

Hal itu amat berbahaya, terutama jika korban tidak memiliki pendidikan seksual yang kuat. Orang-orang yang terjebak dalam situasi itu akan terus memaklumi perbuatan pelaku tanpa menyadari bahwa ia merupakan korban pelecehan seksual.

Untuk itu, penting sekali membekali dirimu dengan pendidikan seksual. Setidaknya dengan hal-hal dasar seperti bagian tubuh yang bersifat pribadi, segala aktivitas seks harus didasari persetujuan, dan berbagai macam perilaku yang tergolong pelecehan seksual.

Bagikan pengetahuan yang sama kepada orang-orang di sekitar kamu agar mereka mampu menghadapi pelaku pelecehan. Jika kamu memiliki anak atau kerabat yang masih kecil, ajari mereka pendidikan seksual sedini mungkin sesuai usia.


4. Hindari tempat atau kondisi yang berbahaya

girl
Jangan lengah di tempat umum atau sepi. (foto: pixabay/free-photos)

Ketahuilah, pelaku pelecehan seksual biasanya akan berpura-pura terlihat baik, ingin menolong, atau malah terlihat seperti membutuhkan bantuan. Dengan begitu, kamu akan jatuh simpati dan bahkan mengikuti mereka. Begitu berada di wilayah kekuasaan mereka, barulah pelaku melancarkan aksi.

Beberapa pelaku bahkan berbuat lebih nekat lagi dengan menyergap korban secara langsung. Korban yang sudah telanjur terjebak akan kesulitan untuk melawan terutama ketika hanya seorang diri.

Cara terbaik menghadapi pelaku pelecehan dalam situasi seperti ini ialah dengan mencegahnya. Jangan lengah terhadap permintaan tak biasa, sekalipun orang yang memintanya ialah teman kamu.

Saat bepergian seorang diri, hindari tempat yang berpotensi menjadi lokasi tindak kejahatan. Jika kau merasa diikuti orang tak dikenal, segera beralih ke tempat yang lebih ramai atau datangi kantor polisi terdekat.


5. Tolak segala bentuk iming-iming dari pelaku

stop
Jangan percaya akan iming-iming janji. (foto: pixabay/free-photos)

Banyak kasus pelecehan seksual berawal dari iming-iming. Pelaku pelecehan seksual sering menggunakan trik itu dan menjadikannya pembelaan saat terbukti bersalah. Mereka membela diri dengan alasan tidak pernah mengancam korban.

Iming-iming yang diberikan dapat berupa uang, jabatan, atau hubungan. Korban hanya bisa berharap pelecehan akan berakhir begitu ia memperoleh apa yang dijanjikan pelaku. Sayangnya, pelaku biasanya malah bertindak lebih jauh lagi.

Sebelum kamu terjebak dalam janji palsu, sebaiknya kamu tolak segala bentuk iming-iming pelaku.Yakinkan dirimu bahwa tidak ada manfaat yang akan kamu peroleh dari menerima tawaran si pelaku.

Waspadalah terhadap iming-iming dan janji yang tidak logis. Ingatlah bahwa semua hal yang kamu terima dari pelaku akan berbalik menjadi senjatanya saat ia terbukti bersalah.

Cara kamu menghadapi trik pelaku pelecehan seksual dapat berdampak besar, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Jika kamu pernah mengalami situasi serupa, jangan ragu untuk menolak dan melawan. Segeralah cari bantuan dari orang-orang yang paling kamu percaya.(*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan