BEBERAPA bulan terakhir ini dunia tengah digemparkan dengan wabah virus corona yang berasal dari Wuhan, Tiongkok. Penyebaran virus Corona pun sudah mulai meluas ke sejumlah negara, tak terkecuali di Indonesia.
Bahkan penyebaran virus corona telah menjadi darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of Internasional Concern (PHEIC).
Baca Juga:
Deretan Musisi Ternama Dunia Batal Konser di Indonesia Gara-Gara Corona
Menyikapi hal itu, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, siap mengembangkan vaksin antivirus corona di Indonesia.

Seperti yang dilansir dari laman alodokter, Koordinator penelitian LBM Eijkman, Frialsita Aisyah Yudhaputri, M.BiomedSc menuturkan, lewat pendekatan molekuler, LBM Eijkman mampu mendeteksi keberadaan virus Covid-19 dalam sampel klinis. Hal tersebut dilakukan dengan metode pancoronavirus RT-PCR (real time polymerase chain reaction).
“LBM Eijkman mempunyai laboratorium yang tersertifikasi dalam menangani patogen risiko tinggi (laboratorium Biosafety level 2 dan 3). Sarana ini juga didukung alat Next Generation Sequencing dan analisis bioinformatika yang diakui secara internasional,” ucap Frilasita dalam seminar kesehatan di Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca Juga:
Gandeng TikTok, WHO Cegah Informasi Hoaks Seputar Virus Corona
Dalam kesempatan yang sama, Depute Kepala Bidang Penelitian Translasional LBM Eijkman, Prof. Dr. dr. David H Muljono, SpPD, FINASIM, PhD, pun memaparkan. Jika LBM Eijkam berencana mengembangkan vaksin antivirus Corona tahap awal. Salah satunya yakni dengan memanfaatkan sejumlah bahan-bahan alami yang ada di Indonesia.
"Kami akan melakukan uji coba pengembangan obat herbal asli Indonesia yang bisa meningkatkan imunitas tubuh, seperti curcumin dan lain-lain, untuk pencegahan virus, termasuk virus Corona. Pengembangan bisa bekerja sama dengan biofarma dan uji coba di rumah sakit pendidikan," kata David.
Kendati memiliki fasilitas yang cukup memadai, David menyebutkan jika LBM Eijkman masih membutuhkan lebih banyak informasi tentang antigen, yakni sebuah sat untuk merangsang respons imun dalam menghasilkan antibodi, untuk melakukan pengembangan vaksi anti virus.
David pun menjelaskan, jika telah dirinya telah melakukan komunikasi informal dengan beberapa pihak terkait untuk membuat vaksin virus corona. Bagi David Kolaborasi antara lembaga riset sangat diperlukan, agar riset lebih cepat dan akurat. (Ryn)
Baca Juga:
Paket Spesial dari Apple untuk Pegawai yang Terdampak Virus Corona