Banyuwangi, Bumi Blambangan

Jangan Kelor, Kuliner Sederhana dari Banyuwangi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 12 September 2018
Jangan Kelor, Kuliner Sederhana dari Banyuwangi
Daun kelor bahan jangan kelor. (Foto: klikdokter.com)

OLAHAN makanan daun kelor tidak ada di setiap daerah. Daun kelor memang bukan bahan yang populer sebagai sayuran. Pohonnya biasanya hanya sebagai tanaman pagar di kebun-kebun atau di pinggiran rumah di perdesaan.

Namun di beberapa daerah, daun kelor disajikan sebagai menu sayuran. Daun kelor diolah dengan bumbu-bumbu sehingga dapat dinikmati sebagai bahan sayuran.

Kuliner daun kelor seperti dapat di temukan di Sulawesi, tepatnya dari suku Kaili di Sulawesi Tengah. Suku Kaili menyebut makanan dari daun kelor dengan uta kelo. Uta kelo dibuat dengan campuran santan kental sehingga rasanya sangat gurih.

Daun kelor. (Foto: instagram/yanitriwidi)
Daun kelor. (Foto: instagram/yanitriwidi)

Lain lagi dengan di Lombok. Namanya kelaq kelor. Makanan ini juga dibuat dari daun kelor dengan bumbu-bumbu sayur bening. Selain kuah bening, sebagian mengolah daun kelor dengan cara ditumis.

Di Pulau Jawa, sayur olahan daun kelor terkenal yaitu dari Banyuwangi. Seperti dari Lombok, sayur kelor dari kabupaten berjargon the Sunrise of Java ini dibuat bening dengan bumbu lebih sederhana. Nama kulinernya jangan kelor. 'Jangan' dalam bahasa Jawa berarti sayur.

Daun kelor dikenal sebagai tanaman obat. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut daun kelor sebagai pohon ajaib. Dalam studi WHO, tanaman ini telah memberikan manfaat berharga dan murah terhadap masyarakat di negara-negara termiskin dunia.

Jangan kelor. instagram.com/linda_dhafa/
Jangan kelor disajikan dengan makanan lain. (Foto: instagram.com/linda_dhafa)

Bumbu jangan kelor seperti membuat sayur bening lainnya. Ada bumbu seperti cabai merah, cabai keriting, dan bawang merah, yang ditumbuk atau diiris. Beberapa pengolahan juga mencampurnya dengan bahan lain.

Kalau kamu melancong atau melintas di Bumi Blambangan, tak lengkap kalau belum mencicipi jangan kelor. Sayur sederhana ini sangat cocok dinikmati dengan nasi hangat, ikan goreng, dan sambal di saat matahari tengah terik. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Pindang Koyong, Ikan Asam dari Ujung Timur Pulau Jawa

#Kuliner Jawa Tengah #Kuliner Indonesia #Banyuwangi, Bumi Blambangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan