Kesehatan
Jangan Dibiasakan, Snoozing Alarm saat Bangun Tidur Buruk bagi Tubuh
PAGI ini, suara alarm kembali berbunyi nyaring, tanda kamu harus segera bangun dan beraktivitas. Namun, alih-alih membuka mata, kamu justru mematikan atau menunda alarm tadi. Tujuannya supaya kamu bisa tidur beberapa menit lebih lama dan alarm kembali berbunyi nanti.
Saat tidur, tubuh akan melewati dua tahap, yaitu light sleep dan deep sleep. Seperti namanya, light sleep adalah fase tidur saat dalam tahap ringan. Nah kalau deep sleep adalah tahap tidur yang lebih dalam dan beristirahat lebih sempurna. Di malam hari, orang akan tidur pada fase deep sleep.
Baca Juga:
Sekitar satu jam sebelum bangun, tubuh secara alamiah akan ‘bangun’ lebih dulu dan menyiapkan dirinya agar siap saat kamu mulai membuka mata. Tubuh juga mengirimkan sinyal agar otak bisa melepaskan hormon adrenalin dan kortisol untuk membangunkanmu. Ini adalah proses bangun yang alami dan sesuai jam biologis tubuh.
Namun, di masa kini, banyak orang yang mengandalkan alarm untuk bangun agar tidak terlambat. Hal ini membuat kerja alami tubuh jadi terganggu. Sederhananya, kamu terbangun lebih cepat dari yang seharusnya. Pada saat tertentu, hal ini bukanlah kondisi yang serius.
Namun bagi beberapa orang, hal ini bisa membuat suasana hati memburuk atau merasa malas. Nah, beberapa orang menjadikan penundaan alarm sebagai solusi untuk mengatasi rasa malas itu.
Baca Juga:
Rutinitas seperti ini nyatanya dialami oleh banyak orang, loh. Mengacu dari laman Insider, seorang ahli saraf asal New York, Dr. Daniel Barone, menyebut bahwa menunda atau snoozing alarm sejujurnya memberikan sensasi yang menyenangkan. Sebab, saat mematikan alarm dan tertidur kembali, tubuh akan melepaskan hormon serotonin. Akibatnya, banyak orang secara tidak langsung jadi ketagihan snoozing alarm di pagi hari dan bangun 5 hingga 30 menit kemudian.
Sayangnya, menurut laman Greatist, snoozing alarm ternyata buruk bagi kesehatan. Ketika menunda alarm, orang biasanya berencana untuk tidur kembali selama beberapa menit ke depan. Nah saat bangun kembali, tubuh akan cenderung merasa lelah dan lesu. Hal ini disebut dengan istilah sleep inertia.
Ketika kamu bangun, tidur, dan bangun lagi dalam waktu singkat, tubuh akan merasa bingung. Tidur dalam waktu beberapa menit membuat proses peralihan dari light ke deep sleep terjadi begitu cepat. Tubuh akan merasa semakin lelah dan tidak bersemangat. Lebih jauh, tidur dan bangun berulang kali juga berpotensi membuatmu merasa bingung dan pusing.
Untuk menghentikan hal ini, kamu bisa mulai mengatur alarm sesuai kemampuanmu. Jika berencana untuk bangun di pukul 07.30 maka atur alarm di jam segitu, jangan mulai memasang alarm dari pukul 07.00. Sebab kamu akan tergoda untuk menundanya terus-menerus. Selain itu, latih tubuh untuk mulai tidur dan bangun di waktu yang sama supaya tubuh sadar akan jam alaminya. (mcl)
Baca Juga: