BUKAN untuk menakuti, sebaiknya jangan menganggap remeh ketika kamu memiliki gejala pusing, terlebih di masa situasi Omicron saat ini. Meskipun para ahli kesehatan mengatakan varian Omicron menyebabkan gejala ringan, masih ada kekhawatiran peningkatan jumlah kasus.
Seperti dikutip dari Medical Daily, Rabu (2/2), beberapa hasil dari para ilmuwan dan ahli medis menjelaskan pusing bisa menjadi tanda peringatan Omicron. Beberapa pasien mengeluh mengalami hal ini saat berjuang melawan COVID-19.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di U.S. National Library of Medicine National Institutes of Health bulan lalu melaporkan prevalensi pusing pada banyak pasien COVID-19. Para peneliti mencatat pusing lebih umum daripada gejala lain.
Penelitian sebelumnya pada September 2020 menunjukkan adanya pusing sebagai manifestasi klinis COVID-19. Pada saat itu, menurut tim peneliti, pusing bukan gejala yang mengejutkan karena kondisi tersebut telah lama dikaitkan dengan infeksi virus secara historis.
Baca juga:

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tidak memasukkan pusing sebagai tanda dan gejala, tapi menyebutkan sakit kepala dan mual. Kemudian karena gejalanya tidak dikenali sebagai tanda khas COVID-19, dokter cenderung mengabaikan pusing dibandingkan tanda infeksi lainnya. Tetapi sekarang, Omicron memicu gejala pusing pada kebanyakan pasien dan para ahli kesehatan mendesak semua orang untuk berhati-hati.
"Kami ingin menekankan pusing tidak boleh dianggap enteng karena telah terbukti menjadi manifestasi klinis di antara pasien COVID-19. Sangat penting dokter tetap waspada, terutama ketika mengelola gejala non spesifik seperti pusing, karena dapat dengan mudah diabaikan," kata penulis studi terbaru tentang COVID-19 dan pusing.
Baca juga:
4 Sopir Antar Kota di Jatim Diduga Terpapar COVID-19 Omicron

Layanan Kesehatan Nasional di Inggris (NHS) telah membedakan jenis pusing yang disebabkan SARS-CoV-2 dibandingkan dengan yang dipicu infeksi dan kondisi virus lainnya. Menurut organisasi tersebut, COVID-19 menyebabkan sensasi berputar atau rasa gerakan yang berubah atau disebut vertigo. Selain itu, infeksi COVID-19 dapat membuat pasien seolah-olah akan pingsan.
Ketika kamu merasa pusing disarankan bergerak perlahan saat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, terutama saat mencoba duduk atau berdiri dari posisi berbaring. Segera konsultasikan ke dokter jika gejalanya memburuk. (and)
Baca juga: