PADA 19 Desember nanti, Titanic resmi berusia 25 tahun. Film besutan James Cameron yang dirilis pada 1997 itu melejitkan pasangan Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet. Keduanya sukses mencuri perhatian penonton lewat peran mereka sebagai kekasih yang terpisah saat kapal Titanic tenggelam.
Namun, pasangan DiCaprio dan Winslet nyaris tak terjadi. Sutradara James Cameron, dalam wawancara dengan majalah GQ, mengungkap awalnya ia tak memikirkan nama DiCaprio dan Winslet sebagai pasangan Jack dan Rose di film Titanic.
BACA JUGA:
Awalnya, Cameron berpikir akan memberikan peran Rose kepada Gwyneth Paltrow. Nama Winslet hanya muncul sebagai opsi cadangan. “Kate tak masuk pertimbanganku. Itu lebih karena ia telah melakukan beberapa drama sejarah sebelumnya. Ia bahkan punya sebutan ‘Corset Kate’ karena mengerjakan proyek drama sejarah,” jelas Cameron.

Memang, tiga proyek film Winslet sebelum Titanic merupakan film potongan sejarah, yakni Sense and Sensibility pada 1995, Jude, dan Hamlet di tahun berikutnya.
Ketakutan Cameron ialah, jika ia memberikan peran Rose ke Winslet, itu akan terlihat seperti ‘casting termalas di dunia’. Meski demikian, ia setuju bertemu Winslet secara langsung. Pertemuan itu berbuah manis. Cameron menganggap Winslet ‘fantastis’.
Setelah Winslet mendapat peran Rose, Cameron kembali berburu untuk aktor yang memerankan Jack. Berbeda dengan Winslet, pemilihan dengan DiCaprio diwarnai ganjalan di awal.
BACA JUGA:
Pertemuan pertama Cameron dan bintang The Revenant itu berubah menjadi histeria. Semua pekerja perempuan di kantor produksi tumplak ke ruang pertemuan ketika aktor tampan itu bertemu Cameron. Meski demikian, DiCaprio kembali diundang untuk sebuah sesi tes layar bersama Winslet.
“Ia datang dan mengira itu merupakan pertemuan lain bersama Kate,” jelas Cameron. Namun, tentu saja itu bukan pertemuan perkenalan. DiCaprio terkaget ketika ia diminta membaca skrip dan direkam bersama Winslet. “Aku berkata, ‘kita akan coba beberapa dialog dan merekamnya’,” kenang Cameron.
Namun, DiCaprio, yang ketika itu merupakan aktor nominasi Oscar untuk What’s Eating Gilbert Grape (1993), merasa itu merupakan hal yang ganjil. “Ia berkata, ‘maksudmu aku membaca? Aku tak melakukannya’,” kenangnya. Hal yang dimaksud DiCaprio ialah ia tak diharuskan audisi dengan membaca skrip untuk mendapat sebuah peran.

Dengan enteng, Cameron melambaikan tangan dan berkata, “Kalau begitu, terima kasih telah datang.” Secara lugas, sutradara 68 tahun itu menjelaskan betapa besar skala proyek film yang akan ia kerjakan. Itulah mengapa ia tak mau memberikan peran utama ke aktor yang tak tepat. “Jadi kau harus membaca atau tak mendapat perannya,” ujarnya.
Dengan enggan, DiCaprio akhirnya menyanggupi permintaan Cameron. Seketika itu, DiCaprio berubah menjadi sosok Jack, bersinar. Chemistry keduanya pun langsung terbentuk, sebagaimana terlihat dalam film.
Film Titanic menuai kesuksesan besar. Film ini meraih 14 nominasi Academy Award dan memenangi 11 di antaranya, termasuk sutradara terbaik untuk Cameron.(dwi)
BACA JUGA:
Inilah Pemenang 22 Kategori Piala Citra Festival Film Indonesia 2022