Teknologi

Jalan Tol Listrik untuk Energi di Indonesia

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 07 Mei 2021
Jalan Tol Listrik untuk Energi di Indonesia
ebt-Unsplash-American Public Power Association

PADA beberapa negara dengan populasi besar seperti Tiongkok, memperbanyak pembangunan pembangkit Ultra Supercritical Coal Fired dan mengurangi pembangkit kapasitas di bawah 600 MW.

Ini merupakan pilihan yang terbukti dan andal untuk meningkatkan kapasitas, efisiensi dan mengurangi emisi. Tentunya bukan tidak mungkin diterapkan di seluruh sistem kelistrikan Indonesia. Selain itu, pentingnya pengembangan teknologi transmisi yang memungkinkan adanya penyaluran energi yang terhubung antar pulau lewat jalur laut (Power Subsea Cable).

Baca Juga:

Belajar Jaga Kebersihan Lingkungan dari Kamikatsu, Kota 'Zero Waste' di Jepang

listrik
Memungkinkan adanya penyaluran energi yang terhubung antar pulau lewat jalur laut. (Foto: Unsplash/Matthew Henry)

“Teknologi transmisi yang cukup kompleks untuk mempercepat integrasi energi ini harus kita kuasai. Hutama Karya sendiri memiliki konsep gagasan Jalan Tol Listrik (Indonesia Power Super Highway). Sehingga Indonesia sebagai negara kepulauan dapat mencapai pemerataan energi, dan dengan dukungan pembangkit listrik kapasitas besar, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia, bahkan nantinya kita dapat mengekspor listrik di masa depan.” ujar Novias Nurendra, Direktur Operasi 1 Hutama Karya.

Selain penguasaan terhadap inovasi dan teknologi baru, penting pula untuk mempercepat transisi energi yang berwawasan lingkungan. Hal ini termasuk dalam arah kebijakan energi nasional di mana pengembangan energi menjadi salah satu prioritas yang penting.

Selain dengan mempercepat pemanfaatan pembangkit dengan sumber daya Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT), hal ini diarahkan agar dapat dilakukan dengan mengutamakan sumber daya energi setempat, terutama di daerah-daerah terpencil di Indonesia di mana banyak masyarakat belum memiliki akses memadai terhadap energi.

Baca juga:

Ide 'Hampers' Ramadan yang Ramah Lingkungan

listrik
Penguasaan terhadap inovasi dan teknologi baru. (Foto: Unsplash/Anders Jildén)

“Pembangkit-pembangkit energi bertenaga kecil sangat cocok untuk dikembangkan di pelosok-pelosok Indonesia. Sumber daya kita yang kaya dan beragam memiliki banyak potensi yang layak dikaji lebih dalam antara lain sumber EBT bisa kita dapat dari angin, panas bumi, tenaga surya, bahkan sampah rumah tangga, gelombang laut, air, dan lain sebagainya,” ungkap Adang Sudrajat selaku Praktisi Energi menambahkan.

Menanggapi pernyataan Novias, menurut Djoko Siswanto selaku Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional salah satu tantangan pengembangan EBT adalah belum adanya regulasi yang ajek. Dewan Energi Nasional pun menargetkan pada tahun 2021 ini dapat menyelesaikan regulasi terkait EBT agar dapat dirancang undang-undang yang lebih baku, sehingga para pengambil keputusan dapat mengalokasikan biaya dengan tepat mempertimbangkan peranan EBT sangat penting untuk modal pembangunan Indonesia di masa depan. (*)

Baca Juga:

Bagaimana Nasib Listrik Bila Bahan Bakar Fosil Habis?

#Pembangkit Listrik #Energi Baru Terbarukan (EBT)
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan