Jakarta Nyaris Tembus Seribu, 2 Provinsi Ini Masih Nihil COVID-19

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 01 April 2020
Jakarta Nyaris Tembus Seribu, 2 Provinsi Ini Masih Nihil COVID-19
Ilustrasi corona virus. Foto: MGN

Merahputih.com - DKI Jakarta masih menjadi Provinsi terbanyak penderita COVID-19 di tanah air. Hanya dua provinsi yang belum tersentuh COVID-19 yaitu Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo.

Dari data yang dihimpun sejak Rabu (1/4) pukul 12.00, jumlah penderita di Jakarta menjadi 808 yang positif. Ada penambahan kasus yang positif di Jakarta sebanyak 62 kasus.

"Sementara, yang meninggal mencapai 85 orang," kata Jubir pemerintah untuk penanggulangan COVID-19 Achmad Yurianto, Rabu (1/4).

Baca Juga:

Anies Akui Pagebluk COVID-19 di Jakarta Sudah Sangat Mengkhawatirkan

Sementara, daerah terbanyak lainnya adalah Jawa Barat dengan 220 kasus, Jawa Tengah 104, Jawa Timur 104, Banten, 152 dan DIY 28 kasus.

Kawasan di luar pulau Jawa yang paling banyak yaitu Sulawesi Selatan sebanyak 66 kasus disusul Sumatera Utara sebanyak 22 kasus. Lalu, di Papua sendiri ada 10 kasus dan Papua Barat ada 2 kasus.

Provinsi yang paling sedikit yakni 1 kasus adalah Bengkulu, Maluku Utara, Maluku dan Sulawesi Barat.

Sebelumnya, Yurianto mengatakan ada penambahan jumlah penderita corona di Indonesia dari data tanggal 31 Maret 2020 pukul 12.00 WIB sampai 1 April 2020 sebanyak 149 kasus. Dengan demikian sampai (1/4) tercatat 1.677 kasus corona di Indonesia.

Penambahan juga terjadi pada pasien sembuh yang diizinkan pulang sebanyak 22 orang. Total pasien sembuh dan diizinkan pulang sebanyak 103 orang.

Untuk kasus kematian terjadi penambahan 21 orang, sehinggal kini total penderita yang meninggal sebanyak 157 orang. "Kasus kematian ini adalah yang positif Covid-19," kata Achmad Yurianto.

Ilustrasi COVID-19, Foto: Kominfo

Achmad Yurianto juga kembali menekankan bahwa kunci untuk memutus penularan virus corona adalah menjaga jarak dalam berkomunikasi sasial dengan siapapun. "Jarak aman adalah 2 meter," ujarnya.

Dia pun mengungkapkan soal pentingnya kegiatan cuci tangan sebelum atau sesudah melakukan kegiatan apapun.

"Mari putus rantai penularan virus ini dengan selalu rajin mencuci tangan, Cuci tangan minimal 20 detik dengan sabun. Harapan kita mari sama-sama jaga jarak kontak fisik tidak hanya di kantor, di luar tetapi juga di rumah," ujar Yurianto.

Menurut Achmad Yurianto, dari data yang ada menunjukkan penularan paling banyak melalui tangan. Untuk itu ditegaskannya penting untuk rutin mencuci tangan, tidak harus selalu dengan hand sanitizer, tetapi pakai sabun juga cukup.

"Virus ini akan mudah hancur dengan deterjen atau sabun," kata Achmad Yurianto.

Baca Juga:

DKI Sudah Lakukan Pembatasan Skala Besar Sejak Dua Pekan Lalu

"Tinggal di rumah, tetap di rumah hindari pertemuan-pertemuan yang melibatkan banyak orang. Ini menjadi salah satu upaya dalam isolasi diri. Bagi yang melakukan isolasi di rumah, gunakan masker, jaga jarak meter tidak kurang dari 1 meter kemudian aktivitas makan gunakan alat sendiri, tidak makan sama-sama dengan keluarga lain," tambahnya.

"Kita harus tetap berada di rumah. Bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Ini merupakan cara terbaik untuk menghindari penularan. Insyallah jika kita berkomitmen dengan ini kita bisa terhindar dari penularan," paparnya. (Knu)

#Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan
Bagikan