MerahPutih.com - Lalu lintas Jakarta kembali mengalami kemacetan parah, padahal DKI masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak mengatakan, membeludaknya kendaraan di jalan raya ini, dikarenakan belum ada tindakan nyata jajaran Gubernur Anies Baswedan dalam mengatasi kemacetan.
Baca Juga:
Kualitas Udara Jakarta Buruk, Wagub Sebut Ibu Kota Macet Kembali Setelah Pelonggaran
Dia pun mengakui, bahwa saat ini situasi lalu lintas di Ibu Kota sudah kembali normal.
"Tidak jelas bagaimana upaya Pemprov DKI untuk mengatasi kemacetan," ucap Gilbert saat dihubungi awak media, Kamis (7/4).
Lucunya, Pemprov DKI pernah mengungkapkan tingkat kemacetan di Jakarta menurun. Hal ini berdasarkan hasil survei TomTom, bahwa pada tahun 2021 Jakarta menempati peringkat 46 dari 404 kota termacet di dunia.
Klaimnya, penurunan angka kemacetan itu berkat adanya transformasi sistem transportasi yang selama ini Gubernur Anies Baswedan lakukan, selama memimpin Ibu Kota.

Gilbert pun mempertanyakan klaim Anies tersebut. Sebab, kemacetan Jakarta turun tahun 2021 lalu, karena pemerintah memberlakukan berbagai aturan pembatasan mobilitas warga di tengah tingginya tren kasus COVID-19.
Jika saat ini Jakarta kembali macet, ucap Gilbert, hal itu terjadi karena kegiatan masyarakat telah dilonggarkan. Mulai dari pelaksanaan PTM di sekolah dengan kapasitas 100 persen, hingga kapasitas moda transportasi yang sudah normal.
Anggota Komisi B DPRD ini menganggap, klaim Gubernur Anies Baswesan soal turunya kemacetan itu, sebenarnya merupakan kebohongan publik.
"Kalau saat itu dikatakan kondisinya tidak macet, karena semua WFH dan anak-anak juga tidak masuk sekolah. Jadi, sekarang ini adalah kondisi yang real, bukan yang kemarin," pungkas Gilbert. (Asp)
Baca Juga:
Polda Metro Ungkap Penyebab Jalanan di Jakarta Macet saat Ramadan