MerahPutih.com - Subvarian baru Omicron, yaitu BA.4 dan BA.5 sudah mulai sudah mendominasi dan menjadi penyembab naiknya Kasus COVID-19 di Indonesia dan di beberapa negara.
"Tetapi sejauh ini menyebabkan gejala yang cukup ringan," tutur Juru bicara pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro di Jakarta, Jumat (15/7).
Baca Juga:
Awal Juli Ini, Peningkatan Kasus COVID-19 Mencapai Enam Kali Lipat
Reisa memaparkan, peta persebaran dari kedua subvarian Omicron BA.4 berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) per 12 Juli 2022, tercatat di DKI Jakarta 146 kasus, Jawa Timur 17 kasus, Bali 17 kasus, Jawa Barat 3 kasus, Banten 1 kasus.
Peta Sebaran Omicron BA.5 di DKI Jakarta: 1.829 kasus, Jawa Timur: 166 kasus, Bali 77 kasus, Jawa Barat: 57 kasus, Banten: 15 kasus, Jawa Tengah: 10 kasus, Kalimantan Selatan: 5 kasus, Sulawesi Selatan 2 kasus, Sumatera Selatan 1 kasus.
Ia menegaskan, pemeriksaan WGS atau whole genome sequencing untuk mendeteksi varian ini telah dilakukan. Hasilnya, sampai dengan 12 Juli 2022, diketahui jumlah lineage Omicron BA.4 sebanyak 146 di Jakarta, 17 di Jawa Timur, 17 di Bali, 3 di Jawa Barat, dan 1 di Banten.
Sedangkan untuk Omicron BA.5 diketahui sebanyak 1.829 di DKI Jakarta, 166 di Jawa Timur, 77 di Bali, 57 di Jawa Barat, 15 di Banten, 10 di Jawa Tengah, 5 di Kalimantan Selatan, 2 di Sulawesi Selatan, dan 1 di Sumatera Selatan.
Ia menegaskan, meski menyebabkan kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air, gejala yang timbul tidak seberat varian sebelumnya yakni Delta.
Reisa meyakini kalau kebutuhan perawatan di rumah sakit jauh lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya. Dari catatannya, keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 hingga 13 Juli 2022 itu sebesar 3,22 persen.
Ia menyebut ada kenaikan 0,31 persen untuk keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 selama satu pekan terakhir.
"Meskipun bergejala ringan, namun masyarakat Indonesia harus tetap waspada akan adanya penyebaran COVID-19 varian BA.4 dan BA.5," ujarnya.
Baca Juga:
81 Persen Kasus COVID-19 di Indonesia Didominasi Omicron BA.4 dan BA.5