Jadi Tuan Rumah TAFISA 2016, Hayono Janjikan Banyak Keuntungan

Rendy NugrohoRendy Nugroho - Sabtu, 12 Desember 2015
Jadi Tuan Rumah TAFISA 2016, Hayono Janjikan Banyak Keuntungan
TAFISA (The Association For International Sport for All) (Foto: Sportforallserbia)

MerahPutih Olahraga - Banyak keuntungan bakal diperoleh Indonesia sebagai tuan rumah The Association For International Sport for All (TAFISA) World Games (TWG) 2016, di Jakarta, 6-12 Oktober 2016.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana TWG 2016, Hayono Isman, acara tersebut diharapkan bisa menjadi media yang sangat ampuh untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia.

"Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menggenjot penerimaan devisa dari sektor pariwisata. Seperti nawacita yang digebyarkan oleh Presiden Jokowi menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2019, atau meningkat dua kali lipat lebih dari angka kunjungan tahun 2014 sebesar 9 juta wisatawan mancanegara," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) keenam tersebut.

Untuk diketahui, dilanjutkan Hayono, bahwa sektor pariwisata tahun lalu menyumbang 9,2 wisatawan dari total produk domestik bruto. Karena itu, pihaknya menggiatkan pertemuan dengan Jakarta Tafisa Games Organising Commitee (JATGOC).

Ditambahkannya lagi, bagi para delegasi yang memiliki identitas resmi, akan mendapatkan fasilitas gratis berupa transportasi, menggunakan busway, commuter line untuk masuk ke pantai Ancol, Jakarta Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Museum Gajah, Jakarta Pusat.

Indonesia telah merencanakan hal tersebut setelah terpilih menjadi tuan rumah Tafisa sporty for all games dalam kongres TAFISA ke 23 di Antalya, Turki, November 2011 silam.

Dalam bidding, Indonesia berhasil menyingkirkan Belanda yang juga mengajukan diri sebagai tuan rumah. Sedangkan sejarahnya, TAFISA Games telah berlangsung selama 5 kali.

Rinciannya yakni, pertama di Boon, Jerman tahun 1992, Bangkok 1996, Frankfurt tahun 2000, Busan Korea tahun 2008 dan Siaulai tahun 2012.

Nantinya, TAFISA Games atau Festival olahraga rekreasi dunia terbagi dalam tradisional sport festival and competition yakni engrang, bantal lumpur, tari dayak, tari turki. Lalu Ethnic and war dance festival, samba, martial art festival, tarian china, pencak silat festival pencak silat padang dan Malaysia, Dragon.

World dragon and lion dance competition seperti barongsay, Indigenous traditional sport exhibition: supit dayak, panah papua, layang-layang. World kite's festival and competition: balon udara, lompat dayak, bambu gila Ambon, golf.

International gateball competition:polo, Gym. International zurkhaneh competition bola India, bola Korea serta x-treme and adventure sport:skate board. Serta disable sport festival and exhibition:basket, tenis meja dan sepak bola. (esa)

BACA JUGA:

  1. Payung Hukum Asian Games 2018, Inpres Bakal Ditopang Satgas
  2. Menpora: Presiden Putuskan Asian Games Merupakan Hajat Nasional
  3. PON 2016 di Jabar Gunakan 59 Venue
  4. PON 2016 Terancam Tanpa Sepak Bola
  5. Pembukaan PON 2016 Pindah ke Jalak Harupat
#Festival Olahraga #TAFISA #Hayono Isman
Bagikan
Ditulis Oleh

Rendy Nugroho

Bagikan