Jadi 'Ayah' dari 500 Anak, Pria Belanda Dilarang Jadi Pendonor Sperma

P Suryo RP Suryo R - Senin, 01 Mei 2023
Jadi 'Ayah' dari 500 Anak, Pria Belanda Dilarang Jadi Pendonor Sperma

Pria Belanda yang menjadi pendonor sperma massal akhirnya dilarang pengadilan untuk kembali menjadi pendonor. (Pixabay/Bgmfotografia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

WALAU di Indonesia bukan suatu yang praktik lumrah, tapi di negara-negara Barat menjadi seorang pendonor sperma dipandang sebagai sesuatu yang positif. Baik untuk si pendonor dan keluarga yang menggunakan jasa klinik kesuburan.

Dari sisi pendonor, ia akan mendapatkan check up kesehatan kesuburan gratis sampai mendapatkan kompensasi atas sperma yang didonorkan di klinik kesuburan.

Baca Juga:

Kiat Aman Konsumsi Mi Instan

donor
Pengadilan Den Haag memberikan putusan pelarangan itu usai munculnya potensi efek negatif dari seorang anak memiliki lebih dari 500 saudara tiri. (Instagram@trending_tamasha)

Sedangkan untuk keluarga yang menggunakan jasa kliniknya, mereka dapat terbantu dalam upaya mendapatkan momongan jika si suami infertil. Namun di sisi lain, pendonor sperma juga bisa dianggap berlebihan jika seperti kasus yang baru-baru ini di Belanda.

Pendonor sperma yang dianggap berlebihan ini bernama Jonathan Meijer dan ia terpaksa dimejahijaukan akibat kesuburannya. Pria berusia 41 tahun itu dimejahijaukan oleh yayasan di Belanda yang berupaya melindungi hak-hak anak hasil donor sperma dan seorang ibu yang memiliki anak hasil dari sperma yang didonorkan Jonathan.

Lantas apa pemicu kasus ini? Berkat kesuburan dari sperma pria Belanda itu, ia telah menjadi 'ayah' dari ratusan anak.

Sebagaimana dilansir dari The Guardian (28/4) berdasarkan pedoman klinik terkait donor sperma, seorang pria dilarang menjadi ayah lebih dari 25 anak yang tersebar di 12 keluarga.

Namun Hakim Thera Hesselink yang memimpin proses peradilan di Kota Den Haag pada awal pekan ini menemukan fakta bahwa Jonathan telah menjadi ayah biologis dari 550 hingga 600 anak yang tersebar di berbagai negara.

Baca Juga:

David Beckham ungkap Dampak OCD dalam Film Dokumenter Terbaru Netflix

donor
Jika tetap nekat menjadi pendonor, Jonathan Meijer akan dijatuhi sanksi denda tinggi (Instagram@neomannews)

Melihat fakta ini akhirnya hakim mengetuk palu dan memutuskan bahwa Jonathan dilarang menjadi pendonor sperma lagi. Oleh karena itulah, ia tidak boleh menghubungi calon orangtua yang kesulitan mendapatkan momongan atau memberikan jasanya ke organisasi atau klinik apapun yang dapat membuatnya kembali mendonorkan spermanya.

Jika ia tetap nekat maka pengadilan siap menjatuhkan saksik 100 ribu euro atau setara dengan Rp1,63 miliar per pelanggaran.

Langkah ini disyukuri oleh ibu yang ikut melaporkan kasus ini, karena ia memandang aksi pendonoran massal ini dapat berdampak negatif. Hal ini turut diamini oleh pihak pengadilan, karena aksi Jonathan ini dapat memicu kebingungan, mengingat saat ini ada ratusan anak yang sebenarnya berasal dari jaringan persaudaraan tiri yang mereka bisa saja tak ketahui atau pilih.

Dengan pengadilan menambahkan, kasus ini bisa berujung ke konsekuensi psikososial yang negatif untuk masa depan anak-anak hasil donor sperma Jonathan. (aru)

Baca Juga:

Asupan Tepat untuk Dikonsumsi Sebelum Donor Darah

#Kesehatan #Parenting #Relasi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Bagikan