Isu Reshuffle Kabinet, PAN Dinilai Rugi jika Tak Dapat Kursi Menteri

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 25 Maret 2022
Isu Reshuffle Kabinet, PAN Dinilai Rugi jika Tak Dapat Kursi Menteri
Ilustrasi - Acara pengucapan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma 

MerahPutih.com - Isu reshuffle atau perombakan kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin muncul saat Partai Amanat Nasional (PAN) disebut bakal mendapat jatah menteri.

Meski belum dipastikan kebenarannya, namun wacana ini terus bergulir.

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, semua keputusan itu hanya Presiden Jokowi yang mengetahui dan memutuskannya.

Akan tetapi, Ujang melihat, sejatinya potensi PAN untuk masuk kabinet sangat besar.

Baca Juga:

PKB Minta Para Menteri Fokus Bekerja, Tak Perlu Risau Isu Reshuffle

"Soal PAN itu akan masuk koalisi, namun posisinya masih belum tahu akan ditempatkan di kementerian mana. Semua (kembali) tergantung Jokowi," tuturnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/3).

Namun, Ujang menyebut, PAN hanya akan merugi bergabung dengan koalisi, jika tidak mendapat jatah di Kabinet Indonesia Maju.

Pasalnya, kata Ujang, kursi di Kabinet Indonesia Maju merupakan bonus dari pemerintah karena PAN telah mendukung pemerintah.

"Itu soal deal dan soal komitmen Jokowi dengan PAN," kata Ujang.

Dia menyebutkan, jika hal tersebut tidak terjadi, PAN akan merugi bergabung dengan koalisi.

"Untuk apa berkoalisi jika tidak dapat menteri dan hanya gigit jari," jelas Direktur Indonesia Political Review ini.

Baca Juga:

Jokowi Perlu Stabilitas Politik, Reshuffle Sulit Terwujud

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengaku tak mengetahui secara pasti ihwal kabar mengenai perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Jokowi.

Saat disinggung lebih jauh, informasi yang dimaksud itu berkaitan dengan kabar ada sejumlah kadernya yang akan masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf, Eddy mengaku tak mengetahui secara pasti apakah kabar tersebut benar adanya.

"Saya sendiri belum tahu. Dalam konteks ini mungkin saya tidak bisa memberikan jawaban yang akurat," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut sampai saat ini belum ada tanda-tanda reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

"Saya juga heran banyak yang nanya reshuffle, kelihatannya belum ada tanda-tanda," ujar dia.

Menurut Cak Imin, belum ada pembicaraan dengan ketua-ketua umum partai koalisi soal rencana reshuffle.

Terakhir kali, ia mengaku bertemu Jokowi dalam acara pembukaan Sidang ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali, Ahad, 20 Maret lalu.

"Saya ketemu beliau di Bali, juga enggak ada cerita reshuffle," ujarnya. (Knu)

Baca Juga:

Surya Paloh Sebut tidak Ada Alasan Reshuffle Kabinet

#Reshuffle Kabinet #Kabinet Indonesia Maju
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan